Dalam Sehari, Israel Serang 3 Negara di Timur Tengah

 
Dalam Sehari, Israel Serang 3 Negara di Timur Tengah

LADUNI.ID, Pemerintah Iran meledek upaya intensif Israel untuk membasmi kehadiran militer Iran dan proksinya di wilayah Timur Tengah setelah militer Zionis menyerang target di Suriah, Lebanon dan Irak dalam satu hari.

Hinaan Teheran dibalas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan merilis bukti rekaman video serangan meski kualitas gambarnya buram. IDF mengancam akan melanjutkan serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai kaki tangan Iran.

Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Qassem Soleimani, di Twitter mencuitkan "Operasi gila ini benar-benar perjuangan terakhir rezim rezim Zionis,".

Hinaan Soleimani muncul setelah IDF menuduhnya secara pribadi sebagai perancang serangan terhadap Israel dengan sekawanan "drone pembunuh".

Kemelut di kawasan Timur Tengah terus memanas selama akhir pekan lalu setelah IDF menyerang target di pinggiran Damaskus, Suriah. Serangan itu diklaim untuk menggagalkan apa yang disebut Israel sebagai serangan yang akan segera dilakukan oleh proksi Iran terhadap negara Yahudi.

Sedangkan Suriah mengklaim bahwa sebagian besar rudal Zionis ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udaranya. Sebaliknya, Israel menyebut serangan pre-emptive-nya sukses, sembari merilis video buram sebagai bukti.

"TO; Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani. RE; Malam Terakhir. 'Kami akan melakukan serangan besar-besaran drone pembunuh terhadap entitas Zionis dari Suriah'. Kedengarannya bagus di pertemuan pagi Anda, bukan?," ledek IDF di Twitter sebagai balasan untuk Soleimani.

Beberapa jam kemudian, Israel diduga mengirim pesawat tanpa awak untuk memburu sasaran Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut. Satu pesawat nirawak (UAV) pengintai dijatuhkan oleh pemuda-pemuda Beirut yang melemparinya dengan batu di atas kantor media Hizbollah. Sedangkan pesawat nirawak kedua "bunuh diri" dengan meledak di udara.

Serangan lain terhadap sasaran yang terkait dengan Iran mengguncang provinsi Anbar, Irak, di dekat perbatasan Suriah pada hari Minggu sore. Serangan terjadi ketika dua UAV yang tidak dikenal menargetkan kendaraan pengangkut milik faksi Hizbullah Irak yang dikenal sebagai Brigade Tempur 45. Israel menganggap target itu bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pro-Iran. Serangan di Irak menewaskan sedikitnya satu milisi Syiah.

Tel Aviv mengakui bertanggung jawab atas serangan di Suriah, tetapi sejauh ini tetap bungkam tentang serangan di Lebanon dan Irak. Namun, rezim Zionis mengisyaratkan bertanggung jawab atas serangan di Irak dan Lebanon dengan menyatakan akan keluar melawan negara-bangsa yang mendukung Iran di wilayah tersebut.

Netanyahu mengatakan “Kami tidak akan mentoleransi serangan terhadap Israel dari negara mana pun di kawasan ini. Negara mana pun yang mengizinkan wilayahnya digunakan untuk serangan terhadap Israel akan menanggung akibatnya,".

Katanya lagi, dikutip Russia Today, pada Senin (26/8/2019) "Saya menekankan; Negara akan menanggung akibatnya,".