Apa Itu As Sawadul A'dzom? Begini Menurut Hadits dan Jumhur Ulama

 
Apa Itu As Sawadul A'dzom? Begini Menurut Hadits dan Jumhur Ulama

LADUNI.ID, Jakarta - As-Sawadul A’dzom adalah para ulama yang sangat agung dan mulia, mereka adalah para ulama ummat Islam mayoritas pengikut 4 Imam Madzhab Mu’tabaroh. 

Berikut ini adalah penjelasan tentang As Sawadu Al A’dzom menurut petunjuk Nabi dan Jumhur Ulama.

Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:

ﺇِﻥَّ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻟَﺎ ﺗَﺠْﺘَﻤِﻊُ ﻋَﻠَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻓًﺎ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮَﺍﺩِ ﺍﻟْﺄَﻋْﻈَﻢِ

“Sesungguhnya Umatku tidak akan bersepakat atas kesesatan. Sekiranya kamu lihat perselisihan, maka hendaklah kamu ambil 'As-Sawad Al-‘Adzom'." {Ibnu Majah : 3940}

Dalam menafsirkan maksud 'Sawadul A’dzom', Kitab As-Sindi menyatakan:

ﺃَﻱْ ﺑِﺎﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟْﻜَﺜِﻴﺮَﺓ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍِﺗِّﻔَﺎﻗﻬﻢْ ﺃَﻗْﺮَﺏ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺈِﺟْﻤَﺎﻉ

Maksudnya: "Jama’ah yang banyak (Jumlahnya). Karena, kesepakatan mereka itu lebih mendekati kepada ijma." {Hasyiah As Sindi :3942}

Imam As-Suyuti dalam menafsirkan Sawadul A’dzom:

ﺃَﻱْ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔ ﺍﻟﻨَّﺎﺱ ﻭَﻣُﻌْﻈَﻤﻬﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺠْﺘَﻤِﻌُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺳُﻠُﻮﻙ ﺍﻟْﻤَﻨْﻬَﺞ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢ ﻭَﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚ ﻳَﺪُﻝّ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞ ﺑِﻘَﻮْﻝِ ﺍﻟْﺠُﻤْﻬُﻮﺭ

Maksudnya: “Ia adalah himpunan manusia dan kebanyakan yang mereka bersepakat atas melalui jalan yang betul. Hadits itu menunjukkan bahwa selayaknya beramal dengan perkataan mayoritas.” {Hasyiah As-Sindi : 3940}

Al-Munawi juga berkata:

ﻓﻌﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﺴﻮﺍﺩ ﺍﻷعظم ‏- ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺃﻱ ﺍﻟﺰﻣﻮﺍ ﻣﺘﺎﺑﻌﺔ ﺟﻤﺎﻫﻴﺮ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺤﻖ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﻭﺍﻟﻔﺮﺽ ﺍﻟﺜﺎﺑﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺧﻼﻓﻪ ﻓﻤﻦ ﺧﺎﻟﻒ ﻣﺎﺕ ﻣﻴﺘﺔ ﺟﺎﻫﻠﻴﺔ

Maksudnya: “(Hendaklah kamu ikut Sawadul A’dzom dari ahli Islam) yaitu, lazimnya mengikut pendapat mayoritas orang Islam, karena ia adalah kebenaran yang wajib dan fardhu yang pasti, yang tidak boleh menyalahinya. Barangsiapa menyalahinya, lalu ia mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.” {Faidhul Qadir : 2/547}

Pendapat ini, sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:

ﺍﺛْﻨَﺎﻥِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻭَﺛَﻠَﺎﺙٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻭَﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟَﻦْ ﻳَﺠْﻤَﻊَ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻫُﺪًﻯ

Maksudnya: “Dua lebih baik dari satu. Tiga lebih baik dari dua. Empat lagi baik dari tiga. Hendaklah kamu dengan jama’ah [mayoritas], karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan menghimpunkan umatku kecuali atas petunjuk.” {Musnad Ahmad : 20331}

Imam Al-Munawi menyebutkan tentang Jamaah:

ﻭﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﺠﻤﺎﻋﺔ - ﺃﻱ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺴﻮﺍﺩ ﺍﻷﻋﻈﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺃﻱ ﺍﻟﺰﻣﻮﺍ ﻫﺪﻳﻬﻢ ﻓﻴﺠﺐ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﻣﺎ ﻫﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻘﺎﺋﺪ ﻭﺍﻟﻘﻮﺍﻋﺪ ﻭﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ

Maksudnya: “(Hendaklah kamu bersama dengan Al-Jamaah) yaitu berpegang dengan rukun-rukun agama dan As-Sawad Al-A’dzom dari kalangan Ahlus-Sunnah. Yaitu, kamu ikutilah petunjuk mereka. Maka hendaklah seseorang itu mengikut apa yang mereka berpegang dengannya daripada Aqidah (Mazhab Aqidah), Qawa’id (Usul Aqidah dan Usul Fiqh) dan Hukum Agama (Mazhab Fiqh). {Al-Faidh Al-Qadir 3/101}.

Mayoritas umat Islam sepakat bahwa keluar dari madzhab adalah sesuatu yang terlarang. Umat Islam hendaknya berpaling (menentang) kepada jama’ah (organisasi) yang berbeda dengan para jumhur ulama salaf shaleh. Rasulullah SAW bersabda:

و انا امركم بخمس امر نى الله بهن : السمع و الطاعة و الجهاد و الهجرة و الجماعة؛

Aku perintahkan kepada kalian lima perkara sebagaimana Allah perintahkan kepadaku, yaitu: mendengar,mentaati, berjihad, hijrah, dan tetap berada dalam jama’ah (organisasi),

فان من فارق الجماعة قيد شبر فقد خلع ربقة الاسلام عن عنقه

Sesungguhnya, orang yang melepaskan diri dari jama’ah sejengkal saja, maka ia telah melepaskan tali Islam dari lehernya,

و قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : عليكم بالجماعة, و اياكم و الفرقة. فان الشيطان مع الواحد, و هو مع الاثنين أحد

Dan Umar bin Al-Khattob berkata: "Tetaplah kalian berada dalam jama’ah, dan janganlah kalian berpecah belah. Karena, setan selalu berada pada orang yang sendirian, dan setan akan lari bilamana dua orang sepakat (bersama),

من أراد بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة

Barangsiapa ingin hidup enak di dalam surga, maka hendaklah selalu berada dalam jama’ah.

Ingat pesan Nabi Shalallahu alaihi wassalam, jika terjadi perpecahan Ummat Islam ikutilah As Sawad Al A’dzom yaitu para Ulama yang diikuti oleh Mayoritas Ummat Islam di seluruh dunia.

Wallahu 'alam...
Semoga bermanfaat untuk memperluas Khasanah Islam. 

Tabik,
=============