Netanyahu Serukan Tekanan Internasional Terhadap Iran Setelah Rouhani Cabut Batas Nuklir
LADUNI.ID, Setelah Presiden Hassan Rouhani memerintahkan pencabutan batasan riset dan pengembangan nuklir, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerukan tekanan internasional yang lebih besar atas Iran.
Netanyahu di awal pernyataannya pada Kamis (5/9) mengatakan "Pagi ini saya menerima informasi pelanggaran lain oleh Iran, kali ini terkait upaya mereka untuk memiliki senjata nuklir,".
Netanyahu menambahkan "Ini bukan waktu untuk berbicara dengan Iran. Ini adalah waktu untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran."
Israel sendiri memang merupakan musuh bebuyutan Iran. Mereka bahkan tidak mendukung JCPOA, kesepakatan nuklir antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa beserta Jerman yang diteken pada 2015 lalu.
Selaku sekutu terdekatnya, Netanyahu juga sempat mendesak Presiden Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian tersebut.
Perjanjian yang disepakati di era Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari yang diperlukan untuk mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.
Akan tetapi, di bawah Pimpinan Trump, AS akhirnya menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.
Iran pun kembali melanjutkan pengayaan uranium dan mengklaim sudah melewati batas 3,67 persen. AS lantas mengancam bakal menjatuhkan sanksi tambahan.
(Sumber: CNN Indonesia)
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...