Keajaiban yang Datang di Bandara Madinah

 
Keajaiban yang Datang di Bandara Madinah

LADUNI.ID, Di bandara Madinah, Semua jamaah haji yang akan pulang diwajibkan melalui pintu detektor dan harus memasukkan semua barang ke dalam tas pinggang. Saya masukkan hp, gelang ID, paspor, tiket pesawat dan juga nomer seat pesawat yang sudah tertempel ditas pinggang sejak keberangkatan utk dideteksi melalui x-ray, termasuk koper ukuran sedang.

Ketika diujung alat x-ray yang panjangnya sekitar 3 sd 4 meter, tas pinggang Saya lenyap. Sementara, koper Saya ada. Saya pikir, alamat kepulangan Saya tertunda.

Saya clingak-clinguk mencari tas pinggang sambil meminta "mbok enom" agar tidak jauh dari Saya karena Saya tdk ada identitas sama sekali. Mulut ini wes moco shalawat sambil berharap keajaiban terjadi karena ribuan orang yang ada, Saya tidak tahu dimana atau siapa yang membawa tas pinggang Saya.

Selang beberapa waktu, ada orang tua datang menghampiri Saya sambil menunjukkan tas pinggang dengan nomor seat 11 sambil berkata "Nak, niki tase sinten? Kulo salah mendet". Mak Byor ! "Niki tas kulo mbah". Alhamdulillah, Allah mengembalikan tas Saya.

Saya jadi teringat dawuhnya Mbah Maimoen (Allah yarhamhu) ketika Saya sowan terakhir dan beliau dawuh "Umur 80 tahun, ate opo2 wes rekoso", umur 80 tahun mau apa saja susah.

Mbah tadi yang salah mengambil tas pinggang Saya, hampir saja membuat Saya susah. Akhirnya dawuh Mbah Maimoen menyadarkan saya bahwa orang2 tua memang sudah rekoso karena faktor usia. Jadi tidak perlu marah2 kepada orang tua.

So ! Jangan menunggu tua untuk beribadah atau berbuat kebaikan.

Gus Zaki Tebuireng (Cucu Hadhrotus Syeikh Hasyim Asy'ari)