Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj : Islam di Bumi Nusantara Memiliki Karakter

 
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj : Islam di Bumi Nusantara Memiliki Karakter

LADUNI.id, PASURUAN – Pelaksanaan The 3rd International Workshop and Training on Islam Nusantara Research Methodology kerja sama PW Lembaga Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur dengan Universitas Yudharta Pasuruan. 

Kegiatan yang sangat luar biasa itu, dibuka langsung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj. 

Dalam Studium General KH. Said Aqil Siroj mengatakan, Islam di bumi Nusantara mempunyai karakter yang tak bisa dipisahkan antara Islam dan Nasionalisme atau kebangsaan. Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), telah membuktikan kalangan pesantren dan umat Islam secara luas telah turut memberikan andil yang besar.

“Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad 15 abad yang lalu masyarakat Arab memiliki dua ciri. Dari sisi peradaban Ummiyin, buta huruf. Dari sisi agama, Dholalin Mubin, sesat yang sesesatnya,” ujar Kiai Said Aqil Siradj mengawali Studium Generale di Universitas Yudharta Pasuruan, Rabu (25/10/2019).

Lebih jauh Kiai Said Aqil menjelaskan dengan menukil ayat kedua dari Surat al-Jum’at. Menurut Kiai Said, bagaimana Nabi Muhammad SAW mengembangkan masyarakat Arab melalui empat tahapan. Mengenalkan mereka dengan bacaan Al-Qur’an, membentuk character building/tazkiyatun nafs, menguasai ilmu pengetahuan, dan memiliki kearifan dalam berinteraksi sosial.

Maka dengan berbekal empat hal ini Nabi Muhammad SAW mampu mengubah masyarakat Arab yang awalnya jahiliyah menjadi pusat peradaban Islam. 

Dari itu, Kang Said memotivasi santri-mahasiswa Yudharta untuk terus mengembangkan diri, mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, memiliki himmah dan azimah, menguasai Ilmu Pengetahuan utamanya yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas, serta memiliki kearifan dalam bersikap.

"Betapa kita harus bersyukur hidup di Indonesia karena relasi antara agama dan negara telah selesai. KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan pendiri NU lainnya adalah ulama yang juga nasionalis. Ulama yang juga berpegang bahwa mencintai negara adalah sebagian dari iman," terang Kiai Said.

Untuk Diketahui, The 3rd International Workshop and Training on Islam Nusantara Research Methodology kerja sama PW Lembaga Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur dengan Universitas Yudharta Pasuruan berlangsung sejak 25 hingga 27 September 2019. (*)

Sumber : pwnujatim.or.id