Ziarah Kubur adalah Alternatif Menyambungkan Kasih Sayang di Antara Dua Alam

 
Ziarah Kubur adalah Alternatif Menyambungkan Kasih Sayang di Antara Dua Alam
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Ada sesuatu yang menenangkan dalam langkah-langkah menuju makam orang yang kita cintai. Udara terasa lebih berat, tapi juga lebih jujur. Di antara nisan dan doa yang lirih, manusia seakan diingatkan tentang jarak yang memisahkan dunia dan akhirat. Sebuah jarak yang sebenarnya tidak sejauh yang kita kira.

Ziarah kubur merupakan sebuah amaliyah yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan turun temurun. Kita tahu, bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk berziarah, meski pada awalnya beliau pernah melarangnya. Di sini perlu dipahami seutuhnya, bahwa larangan itu sebenarnya hadir bukan karena ziarah kubur dilarang secara mutlak, melainkan karena pada masa awal Islam masih ada kekhawatiran umat akan terjerumus dalam kesyirikan, sebagaimana kebiasaan masyarakat jahiliyah yang berlebihan dalam memuliakan kuburan. Namun setelah aqidah umat Islam menguat, Nabi SAW pun bersabda:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ، فَزُورُوهَا، فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ