Irak Larang Warganya Keluar Malam Usai Demo Tewaskan 3 Orang

 
Irak Larang Warganya Keluar Malam Usai Demo Tewaskan 3 Orang

LADUNI.ID, Unjuk rasa selama dua hari terakhir berlangsung ricuh, Pemerintah Irak menerapkan larangan berpergian keluar layaknya jam malam di Ibu Kota Baghdad.

Para demonstran  memprotes angka pengangguran yang terus meningkat dan dugaan korupsi dalam pemerintah itu sejauh ini telah menewaskan sembilan orang.

Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi menuturkan larangan pergerakan di Kota Baghdad itu berlaku mulai pukul 05.00 pagi waktu lokal.

Walaupun larangan pergerakan bagi warga di Baghdad telah berlaku, seorang fotografer AFP yang berada di kota itu mengatakan beberapa kendaraan dan warga sipil masih terlihat berjalan-jalan pada Kamis pagi.

Menurut informasi yang dilansir situs CNN Indonesia, Selain Baghdad, demonstrasi juga meluas ke sejumlah kota seperti Najaf dan Nasiriyah. Pemerintah Irak juga menerapkan larangan berpergian di kedua kota itu setelah pasukan keamanan dilaporkan menembaki para demonstran di sana.

Namun larangan mobilisasi telah diterapkan, sebagian warga masih khawatir bahwa unjuk rasa akan tetap berlangsung dan bahkan meluas, terutama setelah ulama ternama, Moqtada al-Sadr, menyerukan demonstrasi massa.

TIdak hanya demonstrasi yang berlangsung rusuh, situasi keamanan juga semakin genting karena pihak berwenang turut memblokir jaringan internet di Irak dan menutup kantor-kantor pemerintah. 

Keadaan itu diperparah dengan serangan bom yang menerjang Green Zone pada Selasa malam. Green Zone merupakan sebuah kompleks yang menampung gedung kementerian dan kedutaan besar negara-negara asing.

pihak kepolisian telah menggunakan meriam air, peluru karet, dan peluru tajam untuk membubarkan massa unjuk rasa di Tahrir Square dan sejumlah wilayah lainnya. Namun, massa aksi tak kunjung menyerah. 

Para pengunjuk rasa dari berbagai daerah bahkan berkumpul di Tahrir Square pada Rabu malam.

Disamping menewaskan sembilan orang, Kementerian Kesehatan Irak melaporkan demonstrasi juga telah melukai lebih dari 400 orang lainnya sejauh ini. Korban tewas terdiri dari delapan demonstran dan seorang petugas kepolisian. Sebagian korban tewas berasal dari Nasiriyah.