10 Orang Tewas Akibat Saling Serang Antara Pakistan dan India

 
10 Orang Tewas Akibat Saling Serang Antara Pakistan dan India

LADUNI.ID, Antara militer Pakistan dan India di Kashmir pada akhir pekan lalu dikabarkan saling serang menggunakan artileri, akibatnya sepuluh orang termasuk warga sipil meninggal dunia terkena dampak insiden tersebut.

Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain terkait jatuhnya korban akibat bentrokan terbaru yang terjadi di wilayah sengketa itu.

Seperti yang dilansir situs CNN Indonesia, Juru bicara militer India mengatakan dua personelnya dan seorang warga sipil tewas dalam insiden tersebut, sementara tiga warganya yang lain mengalami luka-luka yang disebabkan oleh "tembakan Pakistan" di distrik pegunungan Kupwara, Kashmir.

Tak hanya korban tewas, Ia menuturkan sejumlah bangunan dan rumah juga rusak akibat serangan kedua belah pihak tersebut.

Jenderal Bipin Rawan, Panglima Angkatan Bersenjata India, menuturkan upaya infiltrasi atau penyusupan terjadi berulang kali sejak 5 Agustus lalu di Kashmir, terutama setelah pemerintah pusat mencabut status otonomi dan membatasi pergerakan serta akses komunikasi di wilayah itu.

Menurut penjelasan Rawan, pihaknya menggunakan artileri besar untuk menyerang kamp-kamp teroris di perbatasan India-Pakistan di Kashmir.

"Kami memiliki informasi definitif dan koordinat dari kamp-kamp dan respons pembalasan yang dilakukan pasukan kami telah mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur kelompok teroris di wilayah itu," kata Rawat kepada kantor berita Press Trust of India (PTI) seperti dikutip AFP, Senin (21/10).

Disamping itu, Pakistan menuding militer India telah menargetkan warga sipil dalam operasi militer tersebut. Mereka menyatakan setidaknya enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka, termasuk perempuan dan anak-anak di perbatasan kedua negara di Kashmir.

Berdasarkan informasi dari Militer Pakistan, seorang personelnya juga ikut tewas dalam insiden tersebut.

Insiden tersebut terjadi beberapa hari setelah pada pekan lalu kekerasan juga terjadi di wilayah Kashmir bagian India hingga menewaskan lima orang. Bentrokan itu terjadi dua hari setelah Perdana Menteri India Narendra Modi memulihkan jaringan internet dan telepon di Kashmir setelah sempat diblokir untuk meredam gejolak.

Sebelumnya, India mencabut status daerah istimewa dari wilayah Kashmir yang dikuasai India, Pakistan membalasnya secara diplomatik. Pakistan juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 13 Agustus lalu untuk menggelar rapat darurat untuk menekan India.

Kemelut kedua negara tetangga ini juga berlanjut dengan Pakistan yang mengusir duta besar India di negaranya, memutus perdagangan bilateral serta menghentikan sementara layanan transportasi lintas batas kedua negara. Menurut para analis, aksi yang dilakukan Pakistan tidak mungkin akan mengubah keputusan India.

Walaupun hidup bertetangga, relasi India dan Pakistan selalu terganjal konflik di Kashmir. Wilayah Kashmir dibagi dua untuk India dan Pakistan.

Tercatat, Kedua negara juga telah berperang sebanyak dua kali pada 1947 dan 1999 silam demi memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir