Kemiripan Indonesia dengan Negara Rasulullah SAW Menurut Mbah Maimun

 
Kemiripan Indonesia dengan Negara Rasulullah SAW Menurut Mbah Maimun

LADUNI.ID, Jakarta - Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mempunyai kesamaan dengan negara Arab yang dibangun oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Dahulu kala, telah terjadi peperangan besar antara bangsa penjajah. Yaitu, Romawi dan Yunani (Persia), yang mengakibatkan kekalahan pada salah satu pihak sehingga wilayah penjajahan menjadi milik yang menang. Perang besar itu dimenangkan oleh bangsa Yunani. Maka bangsa penjajah yang berkuasa di Semenanjung Arab adalah bangsa Yunani.

Di waktu itu bangsa Romawi yang mewakili negara Barat beragama Kristen. Dan Yunani yang mewakili Timur beragama penyembah Matahari atau Api serta Berhala. Kekuasaan yang dinikmati oleh Yunani berlangsung kurang lebih tujuh tahun. Namun, akhirnya terjadi perang besar lagi. Di peperangan ini, kemenangan berada di pihak Romawi. Ironisnya, ketika bangsa Romawi ingin menjajah bangsa Arab lagi, Allah telah mengutus Nabi Muhammad Saw. Sehingga, penjajahan menjadi terbengkalai.

Adapun Indonesia, sejak dahulu merupakan negara jajahan milik Belanda yang berlangsung selama tiga setengah abad. Penjajahan Belanda ini terjadi sangat lama sekali. Negara Belanda merupakan Negara Eropa yang beragama Kristen. Setelah Belanda mengeyangkan penjajahannya, akhirnya, Belanda diusir dari negara Indonesia oleh penjajah Jepang. Dan yang berkuasa setelahnya adalah Jepang. Jepang merupakan negara Timur yang beragama Sinto (penyembah Matahari). Pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung kurang lebih tiga setengah tahun.

Pada akhirnya terjadilah Perang Dunia II. Jepang berada di pihak Jerman. Dan Belanda berada di pihak Sekutu. Dalam perang besar ini, pihak yang menang adalah Sekutu. Negara Jepang kalang kabut berhadapan dengan negara Sekutu. Akhirnya, Jepang harus menerima kekalahan yang begitu besar. Kota pusat industri Jepang, Nagasaki dan Hiroshima telah dijatuhi Bom Atum oleh Sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Ketika Perang Dunia usai, Belanda ingin kembali ke tanah air Indonesia untuk menjajah lagi. Namun, oleh bangsa Indonesia dapat dibatalkan niatnya. Negara Indonesia ini sudah menggelar Proklamasi terlebih dahulu. Sehingga, yang ada dari bangsa Belanda adalah agresi militer untuk bangsa Indonesia. Tapi, hal itu bisa ditangkis oleh bangsa Indonesia. Mengenai keagungan ini Allah telah berfirman:

الم (1) غُلِبَتِ الرُّومُ (2) فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (3) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (4

"Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman." (QS. Ar-Rum : 1-4)

Perlu diketahui, bahwa kemerdekaan bangsa Arab itu didahului oleh peperangan antara bangsa Yunani dan Romawi. Hal ini mirip dengan kemerdekaan bangsa Indonesia yang didahului oleh peperangan antara Sekutu dan Jepang. Dan yang paling penting, bahwa Negara yang dibangun oleh Rasululah Saw itu adalah Negara yang gemah ripah loh jinawe, baldatun toyyibatun warobul ghafur. Pembangunan ini sebagaimana pembangunan yang ada pada negeri Saba yang merupakan negara islam yang makmur. Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (15

"Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun." (QS: Saba:15).

Sarang, 7 Juni 2009.


Catatan: Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen saat ada kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudoyono.