Belajar Bijaksana dari Mbah Dullah Saat Menjawab Wanita Iddah Berangkat Haji

 
Belajar Bijaksana dari Mbah Dullah Saat Menjawab Wanita Iddah Berangkat Haji

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu saat ada perempuan yang sudah mendaftar haji bersama suaminya. Saat akan berangkat haji, suaminya meninggal.

Perempuan itupun bertanya kepada Mbah Dullah, “Mbah, bolehkah perempuan yang iddah berangkat haji ?”

Mendengar pertanyaan ini, Mbah Dullah Salam menjawab “Saya Tidak bisa menjawab sekarang, nanti kamu ke sini lagi.”

Setelah itu, Mbah Dullah mengutus seseorang untuk bertanya kepada kedua ulama yang dikenal alim dalam bidang fiqh. Pertama kepada KH MA Sahal Mahfudh yang tidak lain adalah keponakan sendiri. Kedua, kepada KH Ma’mun Muzayyin yang tidak lain adalah menantunya sendiri.

Kepada kedua ulama ini, Mbah Dullah melalui utusan bertanya “Adakah qoul (pendapat) dari madzhab manapun yang memperbolehkan perempuan iddah berangkat haji ?”

Jawaban dari kedua ulama ini adalah “belum menemukan qoul yang memperbolehkan perempuan iddah boleh berangkat haji”.

Setelah itu, datanglah perempuan tersebut, dan Mbah Dullah menjawab “sampai sekarang belum menemukan qoul yang memperbolehkan perempuan iddah berangkat haji. Tapi semua terserah Ibu”.

Jawaban Mbah Dullah ini menunjukkan kearifan dan kebijaksanaan yang sangat dalam dari sosok ulama besar yang tidak menganggap sebuah pemikiran sebagai mutlak benar.

Kepada ulama seperti Mbah Dullah inilah kita belajar tentang kearifan dalam ngemong masyarakat sehingga membawa kesejukan.

Kisah ini diceritakan oleh Habib Anis Sholeh Baasyin (ditulis oleh Jamal Ma’mur Asmani) dalam acara ngaji Budaya IPNU-IPPNU Trangkil Pati di halaman Madrasah Shilahul Ulum Asempapan Wedarijaksa Pati (Jum’at malam Sabtu, 1 Februari 2019 lalu).