PCNU Aceh Besar Dukung Larangan Pengajian Selain Aswaja

 
PCNU Aceh Besar Dukung Larangan Pengajian Selain Aswaja

LADUNI.ID, Aceh Besar - Terkait dengan surat edaran nomor 450/21770 tanggal 13 Desember 2019 tentang larangan pengajian atau kajian selain i'tiqad Ahlusunah Waljamaah yang bersumber dari hukum Mazhab Syafi'iyah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Aceh Besar mendukung penuh.

Surat edaran tersebut merupakan langkah yang dilakukan plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah terkait,  Surat ini ditujukan kepada seluruh instansi pemerintah yang memfasilitasi pengajian di musala kantor, para bupati/wali kota di Aceh, para kepala satuan kerja perangkat Aceh (SKPA), kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kementerian/non kementerian di Aceh.

Hal ini seperti ditegaskan oleh Ketua Tanfiziyah PCNU Aceh Besar, Tgk Muhammad Hafiz, bahwa dirinya mendukung keputusan tersebut dalam rangka terciptanya kedamaian dan ketenteraman di tengah masyarakat yang beribadah.

"PCNU Aceh Besar mendukung dan siap mengawal SE Plt Gub Aceh demi terciptanya kedamaian dan ketentraman di tengah masyarakat dalam beribadah, belajar dari timur tengah konflik sektorian berawal dari banyaknya aliran yang menjurus kepada saling membit'ahkan dan mengkafirkan kelompok lain, sudah sangat tepat di Aceh hanya ada satu Mazhab yakni ahlussunah waljamaah Syafi'iyah dan Asy'ari ah kerena mayoritas masyarakat Aceh  dari dulu hanya beribadah dengan Mazhab tersebut,” jelasnya, Rabu (1/1) kemarin.

Dalam rangka itu, untuk menjaga ukhuwah dan persaudaraan serta tidak menimbulkan gesekan di antara jamaah yang berbeda pandangan, pimpinan Dayah Ruhul Falah Samahani ini mengatakan wajib mendukung dan mengawal bersama jalannya intruksi surat edaran tersebut.

"Saya melihat langkah melalui surat edaran plt Gubernur juga ada hubungan dengan Rekomendasi Rakor Ulama dan Umara pada tanggal 4 sampai 5 Desember 2019 lalu di Hotel Grand Nanggroe Aceh, yang mana dalam rakor tersebut menghasilkan beberapa poin yaitu, dalam rangka menuju Aceh Hebat, diperlukan penguatan akidah yang mengacu kepada aqidah Ahlusunah Waljamaah,” terangnya.

Pimpinan Dayah Ruhul Falah Samahani ini juga mengajak agar warga Aceh bisa bangga dengan syariat Islam yang selama ini merupakan keistimewaan bagi masyarakat Aceh.

“Aceh harus bangga dengan syariat Islam sebagai keistimewaan Aceh. Dan rekomendasi lain yakni Pemerintahan Aceh dan pemerintahan kabupaten/kota bersama MPU Aceh/MPU Kabupaten/kota harus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap ajaran sesat yang memisahkan atau membenturkan antara syariat dan hakikat," pungkasnya.