Inilah Bukti Kejeniusan Orang Melayu

 
Inilah Bukti Kejeniusan Orang Melayu

LADUNI.ID, Jakarta - Saya rasa orang Melayu dulu cukup genius. Bahkan, pensyarah saya pun mengatakan bahwa Rumah Melayu dinobatkan sebagai rumah terbaik di dunia. Wow, kan?

Jadi, disebabkan saya sangat suka dengan Rumah Melayu, izikan saya berbagi sedikit ilmu. Kalau ada yang kurang, mohon tambah ya.

Jalan Angin

Perasaan, bila kita balik ke kampung, rumah kayu ini sejuk saja. Apalagi pada waktu tengah malam, pehhh kalah rumah berhawa dingin. Kedinginan kalau tak ada selimut.

Sebab, rumah kayu ada banyak lubang angin. Papan lantai rumah ada sedikit ruang. Atas tingkap ada lubang angin. Bumbung pula kebiasaannya berlapis. Kalau tidak pun, mesti ada lubang angin.

Kenapa?

Sebab angin panas bergerak dari bawah ke atas. Bila ada banyak lubang angin, angina panas ada jalan untuk keluar. Sebab itu, kalau rumah ada siling tinggi rasa kurang panas berbanding dengan rumah bersiling rendah.

Pintu Masuk Lelaki, Berbeda dengan Pintu Masuk Perempuan

Masa saya kecil dulu, bila ikut Ibu pergi kenduri di kampung, orang perempuan mesti masuk ikut pintu tengah atau pintu dapur. Saya jadi susah. Seperti tidak adil, sebab ayah masuk lewat pintu depan.

Rupanya, pengaruh Islam bukan hanya pada agama saja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, orang Melayu itu sendiri.

Sebab itu, ada 2 pintu. Biasanya ruang anjung atau serambi, ruang untuk orang lelaki berbual-bual. Orang perempuan pula bersosial sebelah dalam rumah; bagian dapur atau rumah ibu. Rumah ibu ini biasanya bagian tengah rumah dan sedikit luas. Kalau lihat cerita drama, biasanya mak-mak terlantar sakit di ruang rumah ibu inilah.

Rumah Tinggi

Pernah terfikir kenapa rumah kampung ini tinggi? Ada banyak faktor sebenarnya.

Rumah kampung dulu tak ada pagar. Masa dulu, orang lalu celah-celah rumah kalau mau ke kedai atau surau. Cuba bayangkan kalau kita tak dapat kawal mata, mau kita skodeng rumah orang lain. Atas sebab itu jugalah, kenapa rumah kampung biasanya tinggi-tinggi.

Selain itu, mencegah binatang buas atau liar masuk ke dalam rumah dan juga faktor iklim kita iaitu musim hujan yang kadang-kalanya menyebabkan banjir.

Lagi pula, ruang bawah rumah boleh dijadikan tempat simpanan barang.

Kiblat Lurus

Bila saya balik kampung Ibu atau Ayah, mau cari kiblat cukup mudah. Bentang saja sejadah, tegak dan lurus.

Biasanya bagian depan dan belakang rumah menghadap arah Utara Selatan. Manakala bagian kiri kanan rumah menghadap Timur Barat. Secara tak langsung, rumah menghadap kiblat dan laluan angin (cross ventilation). Sebab itu kalau duduk di serambi, sedap ditiup angin sepoi-sepoi.

Orang dahulu, bukan sekadar bahasanya indah. Semuanya berseni. Bahkan susun atur rumah pun bermaksud.

Ini saja yang saya bisa share. Jenuh juga jika mengingat kembali apa yang saya pelajari dulu. Dengan harapan, kalau sudah tua nanti merasa duduk kampung ada kebun.

Mana tahu kan.


*) Nazia Suhaimi, diposting dalam akun facebook pribadanya dengan judul Orang Melayu Dulu Cukup Genius, Ini Buktinya, dengan alih bahasa pada sebagian istilah dari bahasa Melayu ke dalam Bahasa Indonesia.