Hilangnya Bukti Sejarah

 
Hilangnya Bukti Sejarah

LADUNI.ID, Surabaya - Selama ini Aswaja NU Center PWNU Jatim lebih banyak bergerak dalam pembelaan di bidang Fikih Amaliah. Ketika kami diminta menjadi Nara sumber tentang "Mengungkap Fakta Penyimpangan, Penyisipan dan Penyelewengan Kitab-kitab Ahlussunah wal Jamaah" lebih menyoroti hilangnya sejarah fisik yang dahulu menjadi saksi selama ribuan tahun. Meski demikian ternyata dalam kitab yang menghimpun sejarah ulama di masa silam tidak dapat dihilangkan.

Contoh kecil adalah makam para ulama yang memiliki kubah. Al Hafidz Adz-Dzahabi berkata:

ﻭَﻣَﺎﺕَ ﺳَﻨَﺔَ اﺛْﻨَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺛَﻼَﺛِﻴْﻦَ ﻓَﺼَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥُ ﻭَﺩُﻓِﻦَ ﺑِﺎﻟﺒَﻘِﻴْﻊِ. ﻭَﻋﻠَﻰ ﻗَﺒْﺮِﻩِ اﻟﻴَﻮْﻡَ ﻗﺒﺔ ﻋﻈﻴﻤﺔ ﻣِﻦْ ﺑِﻨَﺎءِ ﺧُﻠَﻔَﺎءِ ﺁﻝِ اﻟﻌَﺒَّﺎﺱِ.

Abbas bin Abdul Muthalib wafat pada 32 H. Dishalati oleh Utsman dan dimakamkan di Baqi'. Di atasnya ada Kubah besar yang dibangun oleh Para Khalifah Bani Abbasiyah (Siyar A'lam An-Nubala' 3/401)

Pentahqiq kitab tersebut syekh Syuaib Al Arnauth berkata:

هذا كان في عصر المؤلف أما الآن فلم يبق لها أثر

"Kubah ini ada di masa Adz-Dzahabi (748 H). Sekarang sudah tidak ada bekasnya"

Namun apakah makam yang dibangun dan memiliki kubah tidak sesuai dengan tuntutan Islam? Mari kita simak penjelasan sebagian ulama Syafi'iyah diantara dikutip oleh Syekh Sulaiman Al-Jamal:

ﻭَﻣَﺤَﻞُّ ﺫَﻟِﻚَ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ اﻟْﻤَﻴِّﺖُ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ اﻟﺼَّﻼَﺡِ ﻭَﻣِﻦْ ﺛَﻢَّ ﺟَﺎﺯَﺕْ اﻟْﻮَﺻِﻴَّﺔُ ﺑِﻌِﻤَﺎﺭَﺓِ ﻗﺒﻮﺭ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻟِﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺇﺣْﻴَﺎءِ اﻟﺰِّﻳَﺎﺭَﺓِ ﻭَاﻟﺘَّﺒَﺮُّﻙِ اﻩـ. ﺣ ﻟ

"Larangan membangun kuburan itu selama mayitnya bukan ulama. Jika makam ulama maka boleh wasiat membangun kuburan ulama, sebab hal itu dapat menghidupkan ziarah kubur dan mencari berkah dari Allah -Alhalabi-" (Hasyiah Al Jamal 2/207)

(Ustadz Ma'ruf Khozin)

_______________________________________________________________
Aktifkan Nada Sambung pribadi Tausiyah Ustadz Ma'ruf Khozin "LIMA ALAM KEHIDUPAN"
Dengan cara kirim SMS: LAKDO kirim ke 1212
Tarif: Rp. 3850 / 7 hari