WHO Sebut 80 Persen Pasien Virus Corona Bisa Sembuh

 
WHO Sebut 80 Persen Pasien Virus Corona Bisa Sembuh

LADUNI.ID, Jakarta - Berdasarkan keterangan dari Direktur Jenderal WHO (Badan Kesehatan Dunia), Tedros Adhanom Ghebreyesus, terdapat sekitar 80 persen pasien yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 bisa sembuh. Sementara 14 persennya menderita penyakit parah seperti pneumonia.

Ghebreyesus menjelaskan bahwa 80 persen pasien tersebut hanya menyebabkan penyakit ringan dan bisa disembuhkan. "Sekitar lima persen dari kasus dianggap kririt dengan kemungkinan kegagalan multi organ, syok septik dan gagal pernafasan," terangnya, di Jenewa, Selasa (18/2) lalu, sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman tagar.id yang dilansir Channel News Asia.

Kendati begitu, Ghebreyesus tetap tetap memperingatkan langkah-langkah menyeluruh atas wabah virus corona baru. Hal ini menunjukkan bahwa epidemi di luar China hanya mempengaruhi sebagian kecil populasi.

"Harus diambil langkah-langkah yang profesional dalamm menghadapi situasi ini. Tindakan selimut mungkin tidak membantu," terangnya. Dia juga menambahkan, ada kasus yang relatif sedikit, di antara anak-anak dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa hal itu bisa terjadi.

Ghebreyesus pun mengungkapkan data terbaru jumlah korban meninggal di China yang mencapai 1.800 orang dan terinfeksi lebih dari 70.500. Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah penurunan yang dilaporkan ini akan berlanjut.

Hingga kini, wabah virus corona telah menghancurkan sektor manufaktur dan pariwisata serta menyebabkan beberapa pembatasan perjalanan termasuk untuk penerbangan dan kapal pesiar. Namun para pejabat WHO menolak saran bahwa semua perjalanan kapal pesiar harus dihentikan untu menghindari terjadinya risiko saran infeksi baru seperi yang terjadi di kapal pesiar Princess Diamond di perairan Jepang.

Selain itu, Ghebreyesus juga merujuk pada penurunan nyata dalam kasus baru penyakit dalam beberapa hari terakhir. Namun menurutnya, tren "harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati". "Tren dapat berubah karena populasi baru terpengaruh. Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah penurunan yang dilaporkan ini akan berlanjut. Setiap skenario masih di atas meja," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan juga menjelaskan bahwa jika ingin mengacaukan setiap perjalanan kapal pesiar kalau-kalau ada kemungkinan kontak dengan beberapa patogen potensial, maka dimana mereka berhenti.

"Ini adalah wabah yang sangat serius dan memiliki potensi untuk tumbuh, tetapi kita perlu menyeimbangkan dalam hal jumlah orang yang terinfeksi. Namun di luar Hubei, proporsi orang yang tertular virus sangat,sangat kecil,” terangnya.

Ryan menambahkan, di pusat krisis di Wuhan, Provinsi Hubei, "tingkat serangan" - ukuran kecepatan penyebaran virus - adalah empat per 100.000.