Tangkal Virus Corona, PBNU Intruksikan Sholawat Thibbil Qulub dan Qunut Nazilah

 
Tangkal Virus Corona, PBNU Intruksikan Sholawat Thibbil Qulub dan Qunut Nazilah

LADUNI.ID. JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengintruksikan kepada warga nahdliyin dimanapun berada dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berihtiar mencegah penyebaran virus corona di Indonesia dengan memperbanyak istigfar dan membaca Sholawat Thibbil Qulub serta melakukan doa qunut nazilah.

“Mari kita bersama-sama bermunajat dan memohon agar terhindar dari virus corona,” ujar Sekjen PBNU, H Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Selasa (3/3)

Hal senada juga diintruksikan dari para alim ulama Indonesia seperti, Kyai Nurul Huda Djazuli pengasuh pondok pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri menganjurkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat  seusai sholat fardhu untuk membaca istighfar minimal 25 kali dibaca secara berjamaah sambil berharap agar di selamatkan dari semua penyakit khususnya virus corona.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan tausiyah terkait penyebaran virus corona di Indonesia. MUI mengajak semua elemen bangsa, khususnya yang beragama Islam, untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindari dari musibah ini.

“Dengan memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, meninggalkan perilaku dzalim, memperbanyak sedekah, dan meninggalkan permusuhan, karena penyebaran virus Corona ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT,” ujar Wakil Sekjen MUI, KH. Solahuddin Al Ayubi saat membacakan tausiyah MUI di Gedung MUI Pusat, Selasa (3/2).

Kiai Aiyub melanjutkan, DP MUI mengajak umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu. Seperti diketahui, Qunut Nazilah merupakan doa untuk menangkal turunnya mala petaka seperti penyebaran virus ini. Qunut Nazilah ini dibaca setelah ruku’ pada rakaat terakhir shalat fardhu.

Baik ketika menjadi imam atau sendirian, Lafadz Qunut Nazilah dibaca pelan saat shalat sirriyah seperti Dhuhur dan Ashar sedangkan pada saat Shalat Maghrib, Isya’, dan Subuh dibaca secara Jahriyah atau keras. Ketika shalat berjamaah, Imam shalat dimohonkan mengumumkan lafadz doa Qunut Nazilah dengan mengganti kata untuk diri sendiri (mutakallim wahdah, ni/saya) menjadi na (mutakallim ma’al ghair, kita), sementara makmum cukup mengaminkan saja.

Dia menambahkan, Umat Islam juga perlu memperbanyak wudhu sesuai dengan tata caranya secara benar dan sempurna, khususnya dalam mencuci kedua tangan (ghaslul kaffaini).

“Agar melakukannya lebih ekstra dengan memakai sabun agar diyakini lebih bersih, saat berkumur (tamadhmudh), dan saat membersihkan hidung (istinsyaq), karena sesuai keterangan para ahli kesehatan, cara-cara tersebut diyakini dapat menangkal penularan virus Corona,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, KH. Muhyiddin Junaidi dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa MUI mengimbau semua elemen bangsa untuk tetap tenang, bersatu,  mengedepankan sikap saling membantu, menghindarkan perilaku saling berbantahan dan saling menyalahkan, serta tidak menyebarkan berita atau informasi yang belum diketahui kebenarannya.

“Bersama-sama melakukan segala upaya untuk menangkal dan meminimalkan potensi penyebaran virus Corona tersebut,” katanya.

Dia menambahkan, MUI meminta kepada umat Islam agar berpegang teguh kepada pola hidup yang Islami, dimulai dengan makanan, minuman, pakaian dan muamalah demi meraih ridha Allah SWT.

"Sesuai perintah dalam Al Baqoroh ayat 168, wahai manusia, makanlah apa yang Kami ciptakan di bumi dari segala yang halal yang tidak kami haramkan dan yang baik-baik,” pungkasnya. (hud)