Doa Ketika Terjadi Gempa Bumi

 
Doa Ketika Terjadi Gempa Bumi
Sumber Gambar: Foto Istimewa

LADUNI.ID, Jakarta - Musibah lazimnya selalu diidentikan dengan perkara dan kejadian-kejadian buruk yang kita alamai. Musibah bisa terjadi dalam bentup apa saja. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya adalah sebagaian dari pada musibah. Kecelakaan kendaraan, jatuh dari pohon, tenggelam di laut, dan sebagainya juga merupakan musibah. Musibah bisa jadi merupakan salah satu bentuk ujian dan teguran yang Allah berikan kepada hamba-Nya agar senantiasa mengingat kekuasaan Allah dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita semua.

Musibah juga ada kalanya sebagai sebuah hukuman yang Allah berikan kepada hamba-Nya atas kelalain, perbuatan maksiat, dan kedzaliman. Sebagai umat yang beriman sudah sepatutnya kita menerima  dan menghadapi semua musibah tersebut dengan keridhaan dan kesabaran agar selalu bersyukur atas nikmat Allah dengan menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban sebagai hamba-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ketika sedang menghadapi musibah, kita dianjurkan membaca do'a sebagai berikut:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya".

Baca Juga: Saat Gempa Bumi, Shalat Dibatalkan atau Diteruskan?

Secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia, dan Lempek Pasifik. Oleh karena itu, Indonesia merupakan negara yang rawan dengan bencana seperti gempa bumi.

Gempa dalam Bahasa Arab adalah Zalzalah, bahkan diabadikan menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu surat Ll-Zalzalah yang isinya menggambarkan betapa dahsyatnya goncangan bumi saat kiamat terjadi. Ketika terjadi gempa bumi kita diwajibkan untuk menyelamatkan diri kita dan orang yang ada disekitar kita sebagaimana yang dilakukan oleh Sayyidina Umar bin Khatab RA  saat terjadi gempa bumi di Madinah. dalam Kitab Syarhu Shahih Bukhari Ibnu Baththal diterangkan:

يَا أَهْلَ الْمَدِينَةِ ، مَا أَسْرعَ مَا أَحْدَثْتُمْ ، وَاللهِ لَئِنَ عَادَتْ لَأَخْرُجَنَّ مَنْ بَيْنِ أَظْهُرِكُمْ

"Wahai penduduk Madinah, alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan. Demi Allah jika gempa itu kembali lagi niscaya aku akan keluar di antara kalian"

Syaikhul Islam Zakariya Al-Ansori dalam Kitab Asna Al-Mathalib mengibaratkan doa saat gempa dengan doa yang terjadi di masa Nabi berupa angin kencang.

ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﻟﻜﻞ ﺃﻥ ﻳﺘﻀﺮﻉ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎء ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻋﻨﺪ اﻟﺰﻻﺯﻝ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ ﻣﻦ اﻟﺼﻮاﻋﻖ ﻭاﻟﺮﻳﺢ اﻟﺸﺪﻳﺪﺓ

"Dianjurkan bagi setiap orang untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa ketika ada gempa bumi dan lainnya, seperti petir dan angin kencang"

Baca Juga: Cara Paling Aman Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi

Selain itu, ketika gempa bumi terjadi maka kita dianjurkan untuk berdo'a memohon perlindungan kepada Allah dari marabahaya gempa yang sedang terjadi. Adapun doa yang dianjurkan dibaca ketika gempa adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan"

Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya ketika bencana dan musibah menghampiri kita. Aamiin

Wallahu A'lam


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 22 November 2022. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Sumber:
1. Ibnu Baththal, Syarhu Shahih Bukhari
2. Zakariya Al-Ansori, Asna Al-Mathalib