Cek sebelum Ceklist

 
Cek sebelum Ceklist

LADUNI.ID, Jakarta - Beberapa bulan terakhir ini, dunia digemparkan dengan virus yang tengah melanda. Berbagai negara sedang tidak baik-baik saja, termasuk Indonesia. Covid-19 adalah sejenis virus yang sukses membuat seisi dunia panik.

Mengapa tidak, dalam hitungan hari, Corona viruses nama virus untuk Covid-19, bisa menyebabkan kematian.
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan.

Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).

Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.

Berita-berita di media massa ibarat copy-paste. Semuanya menginformasikan tentang sosok Corona viruses .

Mulai dari penyebabnya, pencegahannya, sampai total kematian yang telah dibuatnya. Semua stasiun televisi tidak henti-hentinya memberitakan tentang kondisi penyebaran coronaviruses.
 
Sebagai pengguna informasi sekaligus penyebar informasi, tentunya kita harus jeli dalam memilah dan memilih informasi mana yang layak untuk kemudian diberitakan kembali kepada orang lain.

Kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, adalah sangat mudah bagi siapa saja untuk menyebarluaskan dan memperoleh informasi. Hanya dengan sekali klik, kita bisa mengetahui apa yang kita inginkan.

Kemudahan memberi dan menerima informasi tentunya memberikan dampak positif juga negatif. Dampak positifnya misalnya kita tidak perlu mengunjungi tempat tertentu untuk mengetahui kondisi dan situasi di daerah tersebut.

Segalanya menjadi lebih cepat dan mudah. Dari segi ekonomi, ini sangat efisien dan efektif. Akan tetapi, ada beberapa dampak negative yang juga harus diwaspadai.

Hoaks atau penyebaran berita yang tidak benar merupakan salah satunya. Demi kepentingan dan tujuan tertentu, tidak sedikit orang yang menyebarluaskan berita yang tidak benar.

Perkembangan teknologi informasi merupakan jalan mulus untuk menyebarluaskan berita hoaks. Di Indonesia, hoaks berkembang sangat pesat.

Ada dan terus berlipat ganda. Media social menjadi sasaran utama penyebaran hoaks. Tentunya ini menjadi perhatian penting bagi kita semua, karena dengan adanya hoaks bisa menyulut kontroversi.

Butuh cara-cara kreatif dan inovatif untuk meminimalisir berita-berita hoaks. Budaya literasi merupakan salah satu upaya agar kita tidak menjadi korban hoaks.

Membaca, memahami dan betul-betul mengetahui kebenaran sumber suatu informasi.

Penyebar hoaks melakukan berbagai upaya untuk membuat masyarakat percaya atas apa yang ia beritakan. Faktanya, sebagian besar dari kita sangat mudah termakan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

Parahnya lagi, sebagian dari kita senang melakukan sharing sebelum saring. Informasi yang kita peroleh, mudahnya langsung dibagikan kepada orang lain tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

Alhasil , berita hoaks berlipat ganda, satu kesalahan menimbulkan kesalahan-kesalahan berikutnya.

Oleh: Lusiana Putri Ahmadi
(Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia/Pengurus Besar KOPRI PMII)