Kisah Humor Jamaah yang Banyak Tanya tentang Pengumuman Rukyah

 
Kisah Humor Jamaah yang Banyak Tanya tentang Pengumuman Rukyah

Rukyatul Hilal Pukul 16.00.

LADUNI.ID, Jakarta - Duet kepengurusan Kyai Imron Hamzah dan Kyai Hasyim Muzadi di PWNU Jatim diwarnai oleh beberapa peristiwa yang menyeret perhatian publik. Ada Istighotsah Kubro yang melibatkan ribuan orang. Kemudian masalah penentuan awal Ramadhan dan awal syawal, dsb.

Ketika pertama kali PWNU Jatim menyampaikan “ikhbar” 1 syawal yang berbeda dengan “itsbat” pemerintah waktu itu, pembicaraan publik tak henti-hentinya mengarah kepada masalah tersebut. Dari yang ilmiah sampai yang bikin ger-geran. Skripsi adikku yang kuliah di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya diinspirasi oleh peristiwa tersebut. Walaupun tema yang dibahas bukan tentang Rukyatul hilal, tetapi tentang problematika yang ada di dalam beragamnya ilmu hisab.

Sedang yang bikin ger-geran, salah satunya yg pernah dialami oleh pengurus maarif NU.

Setelah peristiwa berbedanya NU dengan pemerintah tersebut, di tahun berikutnya ketika akan memasuki bulan ramadhan, telpon yang ada di kantor PWNU cukup sering berdering. Ada yang bertanya secara wajar, kapan rukyatul hilal dilaksanakan, dimana rukyatul hilal dilaksanakan. Terhadap pertanyaan yang demikian, pengurus yang ada di kantor PWNU Jatim bisa melayani dengan baik.

Persoalan menjadi ruwet ketika ada yang telepon ke kantor PWNU dengan nada pembicaraan yang keras dan memaksa. Kebetulan yang menerima adalah salah seorang pengurus LP MAARIF NU Jatim.

 “Assalamualaikum, Hallo! Apa benar ini kantor PWNU Jatim?.”

“Waalaikum salam, benar.”

“Bagaimana pak Rukyatul hilalnya, apa sudah dilaksanakan?”

“Ya sekarang masih persiapan, rukyatul hilalnya kan masih nanti. Ini kan masih pukul 15.00.”

“Baik pak. terima kasih.”

Satu jam kemudian, telpon kantor berdering lagi. “Hallo, ini kantor PWNU Jatim?”

“ya.”

“Bagaimana hasil Rukyatul Hilalnya? Ayo pak segera disampaikan! Ini jamaah saya sudah menunggu hasilnya.”

“Hallo, pak ini jam berapa sampeyan menanyakan hasil rukyatul hilal. Disini masih pukul 16.00. Tidak mungkin kan menyampaikan rukyatul hilal.”

“Lho pak ya segera disampaikan hasil rukyatul hilalnya, saya terus ditanya jamaah saya.”

“Kalau sekarang belum bisa pak, ini kan masih pukul 16.10.”

“Harus bisa pak ! ” Si penelpon terus memaksa kepada pengurus maarif NU.

“Ya sudah, terserah sampeyan! Assalamualaikum!” dan sang pengurus segera menutup telepon sambil geleng-geleng kepala. Nah. hehehe.

(Muhammad Nuh, Sidoarjo)