Biografi Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori
- by Budi
- 12.391 Views
- Sabtu, 3 September 2022

Daftar Isi Profil Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori
Kelahiran
Raden Muhammad Mukhtar atau yang kerap disapa dengan panggilan Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori lahir pada hari Kamis 14 Sya'aban 1278 H atau 14 Februari 1862 M, di Bogor, Jawa Barat. Beliau merupakan putra dari Raden Aria Natanagara atau bernama Kiai Atharid.
Raden Aria Natanagara adalah putra dari Raden Wira Tanu Datar VI dan termasuk keturunan dari ulama-ulama besar yang menyambung ke Walisongo dan juga umara turunan Eyang Dalem Cikundul, Bupati pertama Cianjur
Wafat
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori wafat pada 17 Safar 1349 atau 13 Juli 1930 M di Makkah.
Pendidikan
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada orang tuanya. Beliau belajar tentang ilmu al-Qur'an dan ilmu agama. Selain kepada orangtuanya, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori juga belajar kepada Ulama yang ada disekitar kediamannya.
Kecerdasannya sejak kecil tercermin dengan banyaknya hafalan kitab-kitab salaf dari berbagai disiplin ilmu seperti Nadzam al-Jurumiyyah, Nadzam al-Fiyah Ibnu Malik juga beberapa kitab syarah lainnya seperti Fath al-Qarib al-Mujib dan Syarah Fath al-Muin, dengan bekal itu Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori mampu menggali ilmu agama Islam dalam kitan-kitab yang lain.
Pada tahun 1299 H/1881 Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori melanjutkan belajarnya kepada para Ulama di Tanah Betawi. Di Tanah Betawi, beliau mengkhatamkan berbagai kitab dalam berbagai bidang keilmuan, selama belajar di Tanah Betawi juga, Raden Muhammad Mukhtar telah mahir dalam riwayat-riwayat ilmu Qiraat.
Ketika berada di Tanah Betawi, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori pernah belajar kepada al-Allamah al-Habib Utsman bin Aqil bin Yahya, Mufti Betawi, Beliau hafal berbagai macam matan-matan ilmu Melalui ulama Arab keturunan Rasulallah S.A.W tersebut, dalam ilmu nahwu diantaranya:
- Matn al-Milhah;
- Matn al-Alfiyah; dan
- Matn al-Qathar
Sedangkan didalam bidang Akidah termasuk Fikih, diantaranya:
- Matn al- Ghayah wa at-Taqrib;
- Matn al-Irsyad;
- Matn az-Zubad.
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori selanjutnya berangkat menunakan ibadah haji dan selanjutnya belajar di Hijaz. Di Haramain Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori menimba ilmu pada banyak Ulama. Tabiat Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori adalah cerdas, tekun, rajin, sopan dan menghormati para gurunya, yang dengan modal tersebut Tuan Mukhtar Bogor mampu menyerap ilmu yang diberikan guru-gurunya dengan mudah.
Dalam pandangan guru-gurunya Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori lebih menojol dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya, sehingga Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori mempunyai karier dan prestasi selama belajar di Haramain. Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori menyebutkan daftar nama para guru beliau di dalam tsabt-nya yang berjudul Al-Manhal Al-Warid fi Asanid Ibn ‘Atharid.
Murid-Murid
Di antara murid-murid Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori yang menjadi ulama besar yang mendapat tempat dalam masyarakat ialah:
- Haji Abdullah Fahim (Mufti Pulau Pinang)
- Tengku Mahmud Zuhdi (Syeikh al-Islam Selangor)
- Sayyid Muhsin bin Ali al-Masawi (pengasas Madrasah al-Ulumid Diniyah, Mekah),
- KH. Ahmad Dimyathi bin Abdullah at-Tarmasi (adik Syeikh Muhammad Mahfuz at-Tarmasi yang sangat terkenal),
- KH. Hasyim al-Asyari (penggagas dan pendiri Jamiyah Nahdhatul Ulama)
- KH. Manshur bin Abdur Rahman Bogor al-Batawi (menurut penuturan ajengan/kyai, K.H. Manshur mendirikan pesantren dan wafat di Desa Sukaraja, Bogor)
- Sayyid Muhammad Ahyad bin Idris Bogor (sekaligus menantu dari Syekh Mukhtar Bogor)
- Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani (Padang),
- Syekh Guru Haji Muhammad Zain bin Tama Kajang (1324 H/1908 M 1413 H/ 1992 M)
- Syekh Guru Haji Hasyim (Pimpinan Pondok Pasir Tumbuh, Kelantan)
- Syekh Guru Haji Abdullah bin Abdur Rahman (Pimpinan Pondok Lubuk Tapah, Kelantan).
Kiprah
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori adalah satu dari Ulama Nusantara, sekaligus seorang Bangsawan dan juga seorang Umara, yang terkenal dan berpengaruh di Makkah pada zamannya. Dalam literatur Indonesia tidak tercatat biografi beliau, yang ada adalah dalam literatur Arab .
Di Makkah beliau dikenal dengan Syekh Atharid. Dalam catatan sejarah Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori adalah seorang yang sangat giat belajar, mengajar, membaca dan sangat kuat beramal. Syekh Atharid termasuk Ulama Nusantara yang mempunyai banyak guru, setidaknya, jumlah gurunya mencapai 35 ulama.
Selain itu, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori adalah seorang Syekh, Mudarris atau guru besar di Masjidil Haram Makkah, juga seorang Musnid dan Muhaddits. Syekh Abul Faidh Muhammad Yasin bin Muhammad ‘Isa Al-Fadani Al-Makki menyebutkan di dalam catatan kakinya untuk kitab Kifayah Al-Mustafid Lima ‘Ala Lada At-Tarmasi min Al-Asanid, mengatakan bahwa ada sekitar 130 ulama pakar hadits riwayah yang berasal dari Nusantara dan dari mereka, ada 7 ulama yang memiliki periwayatan paling banyak dan semua berasal dari Indonesia dan Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori adalah termasuk dari ke-7 ulama itu.
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori juga menjadi salah satu konsultan dan poros utama jaringan intelektual Ulama Nusantara - Haramain pada awal abad ke-20, meneruskan jejak gurunya yang bernama Syekh Nawawi Banten (akhir abad ke 19).
Di Makkah, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori segenerasi dengan beberapa ulama besar Nusantara lainnya yang juga berkiprah dan berkarier di sana, seperti Syekh Mahfuzh ibn Abdullah al-Tarmasi (Tremas), Syekh Baqir ibn Nur al-Jukjawi (Jogja), Syekh Muhammad Shalih ibn ‘Umar al-Samarani (Soleh Darat), dan lain-lain
Beberapa Cendikiawan Sunda lainnya yang sezaman dengan Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori, yang tercatat berkiprah dan berkarya di Haramain antara lain Hasan Mustapa (Garut), Abu Bakar Djayadiningrat, Muhammad Ahyad ibn Idris (Bogor), dan Tubagus Bakri (Mama Sempur).
Biografi Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori banyak dimuat dalam kitab-kitab biografi (tarâjim) Ulama besar dunia Islam yang mengajar di Masjidil Haram pada abad ke-14 H (20 M), seperti Nats al-Jawâhir wa al-Durar (karangan Yûsuf al-Mar’ashlî), Tasynîf al-Asmâ’ (karangan Mahmud Mamduh al-Syâfi’î), al-Jawâhir al-Hisân (karangan Zakariyyâ Billâ), dan lain-lain.
Karya-Karya
Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori menghasilkan karya yang tersebar berupa cetakan ada yang ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu. Karyanya diantaranya adalah:
- Taqribul Maqshad fil Amali bir Rub`il Mujaiyab, diselesaikan hari Khamis, 15 Syaaban 1308 H. Berisi tentang ilmu falakiyah.
- Ushulud Din I’tiqad Ahlis Sunnah wal Jamaah, diselesaikan hari Khamis, 24 Zulkaedah 1323 H. Berisi seputar akidah, sifat dua puluh. Dicetak oleh Mathba’ah At-Taraqqil Majidiyah al-Utsmaniyah 1330 H.
- Ar-Risalatul Wahbatil Ilahiyah fi Bayani Itsqati ma’alal Maiyiti minal Huquqi was Shiyam was Shalati, diselesaikan malam Ahad, 2 Muharram 1327 H. membicarakan fidyah sembahyang, puasa dan lain-lain. Dicetak oleh Mathba’ah At-Taraqqil Majidiyah al-Utsmaniyah 1330 H.
- As-Shawa’iqul Muhriqah lil Auhamil Kazibah fi Bayani Hillil Baluti war Raddu `ala man Harramahu, diselesaikan: Malam Senin, 8 Muharram 1329 H. Kandungan membicarakan hukum boleh makan belut. Dicetak oleh Mathba’ah At-Taraqqil Majidiyah al-Utsmaniyah 1329 H
- It-hafus Sadatil Muhadditsin bi Musalsalatil Ahaditsil Arba’in, diselesaikan 8 Rabiulawal 1345 H. Kandungan membicarakan berbagai-bagai sanad/silsilah keilmuan dan amalan. Dicetak oleh Mathba’ah Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyah, Mesir, Jumadilawal 1345 H.
- Mukhtashar Kitab ad-Durril Munif fi Syarhil Wirdil Lathif, tidak terdapat tahun penulisan. Kandungan membicarakan wirid, zikir, doa, dan lain-lain. Dicetak oleh Mathba’ah al-‘Arabiyah, Mekah, 13/2/1352. (Disari dari tulisan alm. Ustaz Wan Mohd Shaghir)
Di Makkah, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori mengajar di Masjidil Haram selama 28 tahun, mulai dari tahun 1903 M hingga tahun 1930 M, sehingga beliau mempunyai murid-murid yang banyak.
Selain di Masjidil Haram, Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori juga melaksanakan aktivitas mengajar di rumah beliau sendiri. Pengajaran di Masjidil Haram dilaksanakan pada waktu antara Maghrib dan Isya', dan kemudian disambung lagi ba'da isya. Ketika beliau mengajar di dalam Masjidil Haram, dikabarkan selalu dihadiri oleh sekitar 400 orang, terdiri dari para masyayikh atau santri senior.
Beberapa bidang ilmu yang diajarkan Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori setiap hari setiap selesai shalat shubuh adalah seperti ilmu nahwu, ilmu sharaf dan balaghah. Adapun apabila setelah selesai shalat ashar, beliau mengajar kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam al-Ghazali.
Sedangkan pelajaran yang singkat tentang ilmu falak atau astronomi dan juga metrologi dilaksanakan pada hari selasa, yaitu mengajar kitab susunan beliau sendiri. Setiap malam jum’at membuka majelis dzikir dan setiap selesai majelis selalu membagikan makanan.
Selain melakukan zikir dan doa berjemaah Syekh Mukhtar Bogor memang dikenali sebagai seorang yang zahid, banyak melakukan ibadat, banyak membaca selawat atas Nabi s.a.w, banyak membaca al-Quran dan mengamalkan zikir-zikir jenis Thariqat Qadiriyah dan Thariqat Naqsyabandiyah.
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Mama KH. Mukhtar Athorid al-Bogori dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 22 September 2020, dan terakhir diedit tanggal 03 September.
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...