Perdebatan Gus Dur dengan Mbah KH. Misbah Musthofa Tuban
LADUNI.ID, Jakarta - Zaman dahulu, ulama sering “bertengkar”. Yang ahli Tasawwuf, menilai ulama Fiqh jauh dari Tuhan. Karena hanya mempelari “kulit” dan mencampakkan “isi”, sibuk dengan prosedur ibadah dan lupa dengan tujuannya, dan seterusnya.
Sementara ulama Fiqh, menyebut kaum sufi sesat. Karena terkesan “menyepelekan” tata-cara ibadah. Cara beribadah mereka dinilai jauh dari tuntunan agama.
Pertengkaran kedua kelompok ini, keras sekali. Kadang satu kelompok meminjam tangan kekuasaan untuk “memenangkan” pandangan mereka. Seperti Al-Hallaj, yang dihukum mati khalifah atas saran ulama ahli Fiqh karena dinilai sesat. Atau kitab Ihya’ Ulumuddin yang dibakar penguasa karena dianggap mengajarkan kesesatan.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp58.900
Rp749.000
Rp1.400.000
Memuat Komentar ...