Gus Baha: Lebih Baik Menunggu Waktu Shalat daripada Menunggu Mapan

 
Gus Baha: Lebih Baik Menunggu Waktu Shalat daripada Menunggu Mapan
Sumber Gambar: pinterest/portaljember, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – “Sampean kalau menganggap kenal presiden itu penting, kenal pejabat penting, kenal orang kaya penting, punya banyak uang penting, tapi tidak pernah merasa sujud kepada Allah itu penting, hati-hati. Kelak, saat dihisab di padang mahsyar, bisa habis sampean,” dawuh Gus Baha.

Kalimat ini mungkin terdengar ringan, tapi dampaknya menohok. Gus Baha tidak sedang menakut-nakuti, tetapi mengingatkan bahwa ukuran kemuliaan hidup bukanlah relasi kuasa atau pencapaian materi, melainkan relasi batin dengan Allah. Sebab, jika yang dianggap penting selama hidup hanyalah dunia dan segala gemerlapnya, bagaimana jika di akhirat nanti Allah berkata, “Pergilah ke sesuatu yang selama ini kamu anggap penting, mintalah kepadanya”? Mau minta apa ke mobil mewah atau pejabat tinggi?

Gus Baha mengajak kita menata ulang prioritas hidup. Hidup itu seharusnya tentang menanti waktu shalat, menanti saat sujud, sambil menjalani hidup secara bermanfaat. Bukan malah hidup menunggu mapan. Jangan sampai status terakhir seseorang di dunia, sebagaimana dicatat malaikat, adalah “sedang mengejar rumah dua lantai” atau “sedang membayangkan kredit mobil belum lunas.” Lebih mulia jika malaikat mencatat, “Ia meninggal dalam keadaan menunggu waktu Zuhur.”

  • Baca Juga:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN