Kiai Muda NU, Taufik Damas Ingatkan Penceramah untuk Kembali pada Ajaran Islam yang Baik dan Benar

 
Kiai Muda NU, Taufik Damas Ingatkan Penceramah untuk Kembali pada Ajaran Islam yang Baik dan Benar

LADUNI.ID, Jakarta - Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH. Taufik Damas meminta para penceramah kembali mendakwahkan Islam yang ramah. Ia menilai para penceramah di media sosial (medsos) saat ini dakwahnya sudah melenceng dari ajaran Islam.

"Dalam setiap kesempatan pengajian seperti ini, saya selalu mengajak orang untuk kembali kepada ajaran Islam yang baik dan benar," tutur Kiai Taufik, saat mengisi pengajian di Majlis Pasila'an Wong Bodo, Pimpinan Ustadz Romdoni Hamzah, Cinere Depok, Kamis (2/7/20), Malam.

Iapun mengimbau, para penceramah sebelum berdakwah ditengah-tengah masyarakat untuk belajar agama lebih dalam. Sebab kata dia, belajar Islam harus didasari oleh ilmu-ilmu dasar yang dibutuhkan untuk memahami Al-Qur'an dan Sunnah.

"Ilmu-ilmu itu tidak akan pernah habis untuk dibicarakan dalam berbagai forum pengajian sampai kapanpun. Hasilnya adalah pemahaman yang baik dan jernih yang memberikan petunjuk ke jalan hidup yang bahagia dan membahagiakan," ucap dia.

Lebih lanjut kata dia, menyikapi fenomena tersebut elaborasi tentu dibutuhkan, tapi tetap harus disesuaikan dengan waktu dan kadar pemikiran para jamaah.

Intinya, jelas dia menambahkan, pengajian semestinya menghasilkan pemahaman moderat, toleran dan humanis selama tidak dicampur dengan nafsu politik.

Iapun menilai, dakwah agama yang diajarkan para penceramah di medsos disebabkan nafsu politik untuk meraih kekuasaan, sehingga jauh dari ajaran Islam. "Nafsu politik lah yang membuat paham keagamaan menjadi ekstrim dan tidak humanis," kata dia.

Bagaimana Menyikapi Pemimpin Zalim

Pada pengajian itupun, Kiai muda NU ini menjelaskan kepada jamaah yang hadir ketika ditanya terkait pemimpin yang zalim.

Menurut dia, umat Islam harus bijak dan cerdas. Ia mengajak para jamaah untuk memahami tentang kezaliman.

"Apakah anda paham ilmu ekonomi?, Apakah anda paham ilmu hukum tatanegara?, Apakah anda paham ilmu keuangan?. Jika tidak paham semua itu, apa yang anda pakai sebagai standar mengukur bahwa pemimpin itu zalim?," tanya dia kepada jamaah yang hadir pada sesi tanya jawab yang persilahkan tuan rumah.

Jika tidak paham semua semua itu, kata dia, jangan menuduh tentang pemimpin zalim. Ia pun meminta kepada para jamaah, untuk tidak mudah terhasut oleh hoax di medsos.

"Semua orang punya tugasnya masing-masing. Allah tidak membebani manusia memikirkan apa-apa yang berada di luar kapasitasnya. Sibukkan lah diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan kita. Inilah jalan kebahagiaan lahir dan batin," tandas dia.

Diakhir pengajian Kiai Taufik berpesan, "Sayangi makhluk di bumi, maka kau akan disayang oleh para malaikat," pungkasnya mengutip salah satu hadits. (*)