Cara Santri Mengkader untuk Melawan Penjajah

 
Cara Santri Mengkader untuk Melawan Penjajah

LADUNI.ID, Jakarta - Jika saat ini yang kita tahu bahwa seorang santri adalah pemuda yang belajar di pesantren dengan fokus mengkaji kitab kuning dan ilmu-ilmu keagamaan, maka berbeda dengan santri di zaman penjajahan dulu. Saat itu, santri dan orang pesantren memegang peranan penting dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan.

Sepak terjang santri dalam melawan penjajah dapat dilihat dari perannya dalam mengkader tentara Gurkha, yang saat itu mengikuti pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Awalnya, Gurkha memang akan memerangi rakyat Indonesia. Pemimpin pasukan Gurka adalah orang yang pernah menjadi Presiden Pakistan, Muhammad Zia ul Haq.

Namun demikian, Zia ul Haq kemudian amat terkejut ketika dia melihat ada banyak masjid dan suara adzan saat tiba waktu shalat. Para tentara Gurkha juga kaget mendengar seruan radio yang dipekikkan Bung Tomo adalah pekikkan “Allahu Akbar!”. Mereka kemudian sadar bahwa ternyata yang mereka perangi merupakan sesama muslim, sehingga mereka pun tidak mau bertempur.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Baso bahwa ternyata ada banyak cerita tentang santri dan kiai mengenai bagaimana Gurkha dari India itu, yang beragama muslim dan hindu. Mereka, para tentara Gurkha itu, dipakai oleh Inggris untuk membunuh rakyat Surabaya ketika pada tanggal 10 November 1945 tersebut.

Dapatkan akses fitur artikel biografi dan chart geneology/ silsilah di Laduni.id secara berlangganan untuk mendukung keberlanjutan dan pengembangan Laduni.id.

Masuk ke Laduni