Kenapa Kurban Kambing Lebih Utama? Simak Penjelasan Gus Baha Ini

Laduni.ID, Jakarta - Setiap kali Hari Raya Idul Adha tiba, umat Islam di seluruh dunia banyak yang antusias menunaikan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena memang merupakan perintah syariat yang memiliki dasar kuat dalam Al-Qur'an. Jadi bukan sekadar tradisi belaka. Allah SWT berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Perintah dalam ayat ini menjadi dasar disyariatkannya ibadah kurban, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan pengingat akan pengorbanan besar yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.
Dahulu ketika Ibrahim diperintahkan oleh Allah agar menyembelih Ismail. Perintah ini sangat berat dilakukan. Tapi dengan ketaatannya, Ibrahim tetap patuh melaksanakan perintah itu. Bahkan, putranya, Ismail sendiri juga telah ikhlas berpasrah kepada kehendak Allah. Jika Allah yang memerintahkannya, pasti hal itu adalah kebaikan belaka.
Namun, ketika Ibrahim bersiap menyembelih Ismail, tak disangka tiba-tiba tubuh Ismail diganti oleh Allah dengan seekor kambing. Inilah yang kemudian menjadi simbol tradisi kurban dalam syariat Islam.
Mengenai tradisi tersebut, menarik melempar satu pertanyaan yang menggelitik, apakah lebih baik berkurban sapi secara patungan tujuh orang, atau seekor kambing atas nama pribadi?
Terkait hal ini, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, menyampaikan pandangannya yang menarik dan patut direnungkan.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...