Pelajaran dari Surat Cinta Gus Dur

 
Pelajaran dari Surat Cinta Gus Dur

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu hari, manakala aku selesai mengaji kitab Syarh "Uqud al Lujain fi Bayan Huquq al-Zaujain" karya Syeikh Nawawi al-Bantani, ibu Shinta Nuriyah, menyodorkan kitab ini "Nazhariyah Ammah fi Tarikh al-Fiqh al-Islami". Aku segera membukanya. Dan "Oh. Indah sekali. Ada tulisan tangan Gus Dur dengan khat (kaligrafi) Riq'ah yang sangat bagus, dan dalam bahasa Arab fush-ha yang bagai ditulis oleh cendikia berdarah daging Arab. Tulisan itu ditujukan kepada kekasih beliau yang kemudian menjadi isteri tercintanya, ibu Shinta Nuriyah Abd al-Syukur.

Dengan rasa cinta dan hormat S. Nuriyah Abd al-Syukur.

Kairo, 6.9.1966
Abdurrahman Abd al-Wahid

Lalu beliau menulis yang artinya kira-kira begini:

Saya kirimkan (buku ini) untuk si dia, dengan harapan dia akan membacanya dengan cermat/ kritis tentang sejarah fiqih dan pembentukan teori dan metodologi fiqh berikut seluk beluknya yang sangat luas, untuk kepentingan studinya sekarang dan bekal masa depannya.

Wallahu Waliyyu al-Taufiq
Abdurrahman Abd Wahid

Begitulah surat cinta Gus Dur untuk kekasih hatinya , ny. Shinta Nuriyah Abd Syukur.

***

Tentang Surat Cinta Gus Dur di atas diunggah oleh KH Husein Muhammad dalam akun facebook pribadinya pada tanggal 7 Desember 2020. Dari surat cinta Gus Dur itulah kita bisa belajar bagaimana bangunan cinta Gus Dur bersama ny. Shinta Nuriyah Abd Syukur.

Sebuah cinta yang dibangun di atas pondasi keilmuan dan kecintaan akan ilmu keagamaan. Sebuah cinta yang bahkan jarang ditemui oleh muda-mudi di dunia sekarang. Cinta yang agung bersama keilmuan dan wawasan pengetahuan yang luas. Membentuk keluarga yang kemudian mengantarkan Gus Dur pernah duduk sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Dengan unggahan Surat Gus Dur ini kita dapat mengambil insiprasi dan pelajaran bahwa: cinta tidak hanya dibangun atas hubungan antara dua insan manusia yang berbeda jenis. Cinta tidak hanya dibangun atas dasar keinginan manusiawi belaka.

Lebih dari itu, sebagaimana tertulis dalam surat tersebut, cinta Gus Dur dan ny. Shinta adalah cinta agung yang menandakan kealiman si pencinta. Semoga bermanfaat.(*)

***

Sumber: KH Husein Muhammad
Editor: Muhammad Mihrob