KH. Husein Muhammad: Gus Dur Sastrawan Besar dan Nama Alissa
LADUNI.ID, Jakarta - Nama Gus Dur atau Abdurrahman Wahid tak muncul dalam deretan sastrawan Indonesia, sebagaimana karibnya; Gus Mus atau Musthafa Bisri, atau Ahmad Tohari. Ini mungkin hanya soal waktu belaka atau soal pilihan apa yang paling mendesak bagi Gus Dur untuk segera diselesaikan pada hari-harinya yang padat itu. Hasratnya untuk menulis novel terus terpendam dalam palung hatinya.
Greg Barton, penulis Biografi Gus Dur, menginformasikan kepada kita tentang pikiran-pikiran Gus Dur yang memukau, dekonstruktif dan melompat atau melampaui. Ia tak hendak terbelenggu dalam terma baku sastra formalistik yang acap kali kering-kerontang dari ruh transenden.
Gus Dur mengatakan: “Kehidupan kita juga tidak hanya diarahkan oleh kepastian-kepastian kebenaran ideologis, kebenaran yang formal. Kita juga ternyata memerlukan ketidakpastian, kegalauan dan kesenduan.”
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp475.900
Rp235.000
Rp79.999
Rp399.000
Memuat Komentar ...