Introspeksi Membaca Kisah Teladan Pemimpin Tuli Nonmuslim yang Adil dan Bijak
Laduni.ID, Jakarta - Suatu hari, seorang Darwisy (zahid/ugahari/bijak bestari) menemui “Amirul Mukminin" (pemimpin kaum muslimin) di istananya. Sang Darwisy sengaja diundang untuk dimintai nasihatnya. Ia kemudian mengatakan:
"Wahai Amirul Mukminin, aku baru saja pulang dari mengembara di negeri Cina. Pemimpin negeri itu mengalami sakit pendengaran sehingga tuli, dan tak bisa mendengar."
"Suatu hari, aku mendengar dia menangis. Ketika ditanya mengapa menangis, dia menjawab: 'Demi Tuhan, aku tidak pernah menangisi ketulianku. Aku telah menerima keputusan Tuhan atas diriku ini. Tetapi aku menangis karena melihat di depan pintu istanaku ada rakyatku yang hatinya sakit, karena teraniaya hak-haknya. Dia tampaknya menjerit meminta tolong, tetapi aku tidak mendengarnya. Meskipun demikian aku bersyukur kepada Tuhan karena mataku masih bisa melihat dengan jelas."
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp67.000
Rp900.000
Rp675.000
Rp3.780.000
Memuat Komentar ...