KH. Husein Muhammad: Neoplatonisme dan Tasawuf Falsafi

 
KH. Husein Muhammad: Neoplatonisme dan Tasawuf Falsafi

LADUNI.ID, Cirebon - Alhamdulillah. Tiba di rumah setelah makan gorengan “ayam Bahagia”, aku menemukan buku hebat ini: "Allah dan Alam Semesta", karya Kiai Said Aqil Siroj, Ketum PBNU itu. Kiriman Idris Masudi, santri sekaligus sang editor, melalui adiknya Umi Hani. Terima kasih.

Aku segera ingat. Beberapa waktu lalu aku pernah menulis bersambung tema: "Neoplatonisme, Proclos, Mistisisme Islam". Di dalamnya aku menyebut nama Zhunun al Mishri, Al Hallaj, Al Ghazali, Ibn Arabi, Abdul Karim al-Jilli dan lain-lain. Sebagiannya ini:

Ketika Nabi Muhammad wafat, para sahabatnya telah menyebar ke berbagai negeri, antara lain Irak, Syam (Syria, Yordania, Pakestina, Lebanon), Mesir dan Persia bahkan sampai China. Di tempat-tempat itu mereka bertemu, bersentuhan dan berinteraksi dengan kebudayaan setempat yang telah terbentuk dan mengakar.

Ahmad Amin menginformasikan kepada kita bahwa ketika Islam masuk ke wilayah Syria dan Irak, kaum muslimin menemukan pikiran-pikiran dan kebudayaan masyarakat di wilayah tersebut yang diliputi oleh beragam kebudayaan, terutama Yunani, dan lebih khusus lagi pikiran Neoplatonisme, di samping Nasrani, Budha dan Zoroaster.

Filsafat Yunani telah menyebar di Timur. Ketertarikan kaum muslimin pada kebudayaan di sana pada gilirannya menggerakkan Dinasti Umayyah di Damaskus untuk menerjemahkan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab.

Adalah Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah (634-704 M) disebut sejumlah penulis sebagai orang pertama yang memperkenalkan filsafat Neoplatonisme ke dunia kaum muslimin. Ia mengembara ke Iskandaria dan belajar di perpustakaan di sana selama beberapa tahun. Di tempat itu, di sebuah perpustakaan besar, ia mempelajari sekaligus menerjemahkan buku-buku filsafat, kedokteran, astronomi, sastra dan sebagainya.

Lalu, di Mesir ada Dzunnun al-Mishri (w. 786-859 M), seorang yang namanya disebut sebagai sufi besar. Ia mempunyai hubungan erat dengan tradisi Mesir kuno, juga tradisi filsafat Hellenis, Platonisme, Kristen dan Yahudi. Namanya dikenal kemudian sebagai penggagas teori “Ma’rifah” (gnostik) dalam tradisi sufisme Islam.

Plotinos adalah seorang filsuf yang mendirikan Mazhab Neo-Platonisme. Kelahiran Mesir abad 3 M.(*)

***

Penulis: KH. Husein Muhammad
Sumber: Neoplatonisme = Tasawuf Falsafi
Editor: Muhammad Mihrob