Politik Santun Ala Gus Dur dan Pak Bik

 
Politik Santun Ala Gus Dur dan Pak Bik


LADUNI.ID, Jakarta - Saat Muktamar NU di Cipasung 1994, Pak Bik ada di pihak almarhum Abu Hasan, yang bersebrangan dengan Gus Dur. Namun semua itu dilakukan dengan santai, tidak terlihat sebagai politisi yang lainnya.

Hal tersebut dibuktikan saat Gus Dur menjadi ketua Umum PBNU, sedangkan Pak Bik menjadi salah satu ketuanya, yaitu PBNU periode 1989-1994.

Saat Gus Dur tidak menerima hasil muktamar NU di Solo 2004, Pak Atabik bersama kiai-kiai mengatakan bahwa Gus Dur harus legowo.

Namun Gus Dur juga orang yang rileks merespons langkah-langkah Pak Bik. Alasannya jelas di samping seorang teman, juga karena Kiai Ali Maksum, ayahanda Pak Bik, adalah guru yang sangat dihormatinya.

Saat keduanya berbeda pandangan, tidak ada yang meledak-ledak. Ini kesantunan di dalam perbedaan yang patut dicontoh.

Kini beliau berdua mungkin sedang diskusi dan menertawakan orang-orang yang masih hidup yang menganggap perbedaan keduanya serius. Padahal mungkin mereka sedang berbagi peran saja.