Guru tapi Mesra: Kenangan Habib Nauval Bersama Habib Ja’far Alkaf

 
Guru tapi Mesra: Kenangan Habib Nauval Bersama Habib Ja’far Alkaf

LADUNI.ID, Jakarta - Entahlah, tiba tiba teringat momen belasan tahun yang lalu. Suatu saat diajak Habibana Ja'far bin Muhammad Alkaf ke Mall. Disana beliau menuju ke toko kaset. Waktu itu masih populer kaset pita. Beliau beli banyak album kaset. Dari mulai musik Indonesia sampai musik mancanegara.

Puluhan kaset beliau beli. Aku diberi sekitar 10-an kaset. Yang kuingat waktu itu albumnya Rossa, Krisdayanti, Alda, Kenny G dan sebagainya. Lupa tepatnya. Di toko kaset, beliau semua yang memilih kaset-kasetnya. Tidak satupun aku boleh memilihnya. hehe

Kembalilah beliau ke rumah. Aku diajak masuk ke kamar. Hanya berdua. Lalu disetel lagunya Ratu yang judulnya 'Teman Tapi Mesra'. Beliau ketawa sambil berkata 'Vel, Teman Tapi Mesra'. Sambil berdendang dengan gaya khas beliau. Bolak balik disetel lagu itu. Lagu habis. Disetel lagi. Entahlah, berapa kali lagu itu mengalun di kamar. Beliau terus tertawa tawa sambil terus berkata 'Teman Tapi Mesra'. Tidak menjelaskan apapun.

Kelak, beberapa tahun kemudian baru tersadar. Teman tapi mesra? Mesra bukan hanya berkonotasi syahwat saja. Mesra juga bisa bermakna Munajat, Doa, Saling menasehati, Saling mendoakan, Saling mencintai dan sebagainya. Jadi teman tapi mesra adalah teman yang saling menasehati,mendoakan,mencintai dan sebagainya.

Hubungan guru dan murid harus mesra. Hubungan orang tua dan anak harus mesra. Hubungan suami dan istri harus mesra, tidak hanya soal syahwat. Hubungan atasan dan bawahan harus mesra. Jadi dalam kehidupan harus ada kemesraan kemesraan dalam setiap bidangnya, agar senantiasa tercipta keberkahan dan keutamaan.

Beliau bukan teman,tapi beliau adalah guru yang memberi makna dalam kehidupan. Terkadang ucapan dan ungkapan seorang wali baru teringat dan tersadar maknanya setelah beberapa waktu. Ada ilmu yang bisa masuk seketika dan ada ilmu yang membutuhkan proses di dalam menjabarkannya. Subhanallah.

Musik itu universal. Sedangkan lirik lagu terserah kita memaknainya untuk apa, siapa dan bagaimana. Pernah suatu saat, Abahku (Al-Walid Idrus bin Ahmad Al-Muthahar) mendengarkan sebuah lagu yang judulnya 'Selamat Malam'. Diantara liriknya adalah sebagai berikut..

Selamat malam duhai kekasih
Aku sebut namamu menjelang tidurku
Agar kau hadir dalam mimpi indahku
Di peraduan yang sepi ini

Seusai mendengar lirik lagu tersebut, Abah menangis tersedu-sedu. Tubuhnya bergetar. Dan akhirnya beliau pingsan. Setelah sadar dijelaskan, bahwa lirik lagu tersebut ditujukan oleh Abah untuk Rasulullah SAW. Karena saking cintanya dengan Rasulullah SAW, beliau sampai pingsan mendengar lirik tersebut.

Jadi judul dan lirik lagu terserah kita memaknainya untuk apa, siapa dan bagaimana…! Ah, pada akhirnya adakah yang mau menjadi teman tapi mesra-ku? Semoga tetap menjadi sahabat yang saling menasehati, saling mendoakan dan berbagai macam kebaikan kebaikan yang lain. Semoga Bermanfaat.

Keterangan foto: Belasan tahun yang lalu bersama 'Guru tapi Mesra', hehe. Untuk beliau beliau yang mengajarkan ilmu dan hikmah kepadaku, lahumul Fatihah.(*)

***

Penulis: Habib Nauval Mutahar
Editor: Muhammad Mihrob