KH. Abu Chaer Kisahkan tentang Kiai Arwani Kudus yang Jago Kitab Kuning

 
KH. Abu Chaer Kisahkan tentang Kiai Arwani Kudus yang Jago Kitab Kuning

LADUNI.ID, Jakarta - Selama ini jika mendengar nama KH. Arwani Amin Kudus, yang terlintas adalah ulama ahli Qiraat. Atau jika pendengarnya orang-orang sepuh, maka yang terfikir beliau mursyid thariqoh. Jarang sekali yang menilik sisi kealiman KH. Arwani Kudus dalam bidang kitab kuning.

Nah, catatan KH. Abu Chaer bin Abdul Mannan Kaliwungu Kendal ini memberikan sedikit gambaran tentang itu.

KH. Abu Chaer adalah ulama besar asal Kaliwungu, Kendal. Masa mudanya, beliau habiskan untuk nyantri ke berbagai daerah di Jawa. Mulai dari Kaliwungu daerah asal beliau sendiri, Tebuireng Jombang, hingga Tremas Pacitan.

Guru-guru dan kitab-kitab yang KH. Abu Chaer pelajari, beliau rekam dalam sebuah kitab Minhah Al-Hannan fi Tarjamah Ibn Abdil Mannan. Kitab ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia (sebagaimana gambar di bawah ini).

Dalam kitab ini, KH. Abu Chaer menjelaskan bahwa pertama kali mondok di Tebuireng Jombang adalah pada bulan Syawal 1345 H. Beliau diterima di kelas V Madrasah Salafiyyah Tebuireng. Saat itu salah satu guru yang mengajar beliau adalah KH. Arwani Amin Kudus.

KH. Abu Chaer mencatat:

الشيخ القارئ أرواني القدسي، يدرسنا متن ألفية ابن مالك، وزبد ابن رسلان، ومتن الكافي في العروض والقوافي لأحمد بن شعيب القنائي، وشيئا من عدة الفارض للشيخ سعيد بن سعد بن نبهان، وشيئا من الجغرافية الحديثة لأحمد محافظ

"(Di antara guru yang mengajar kala itu adalah) KH. Arwani Amin Kudus Al-Qari'. Beliau mengajari saya:

  1. Matan Alfiyyah karya Imam Ibni Malik (fan Nahwu dan Shorof).
  2. Nadham Zubad karya Imam Ibnu Rulsan (fan Fiqh madzhab Syafi'i).
  3. Matan Al Kafi karya Syaikh Ahmad bin Syu'aib Al-Qanna'i (fan Arudl dan Qawafi).
  4. Sebagian kitab 'Iddatul Faridl karya Syaikh Said bin Sa'd bin Nabhan (fan Ilmu Waris Islam).
  5. Sebagian kitab Al-Jughrafiyyah Al-Haditsah karya Ahmad Muhfidh (fan Geografi Modern)."

Jika lihat kitab-kitab yang KH. Arwani Amin ajarkan saat masih di Tebuireng, kita dapat menyimpulkan bahwa beliau adalah Allamah yang Mutafannin. Tidak hanya pakar dalam ilmu qiraat dan thariqah saja, melainkan juga Nahwu dan Shorof, Fiqh, Arudl, Faraidl, dan bahkan mengajarkan ilmu Geografi Modern juga.

Tambahan informasi dari Yai Aslim Akmal, bahwa KH. Arwani Amin meneruskan wadhifah mengajar kitab Shohih Al-Bukhari dan Tafsir Al-Jalalain di Masjid Menara Kudus pasca kewafatan KHR. Asnawi Kudus pada tahun 1959 M. Wadhifah itu beliau jalankan hingga sebelum sakit berat yang beliau alami.

Semoga Allah menciptakan Mbah Arwani-Mbah Arwani baru dari anak cucu kita. Aamiin.(*)

***

Penulis: Gus Nanal Ainal Fauz
Editor: Muhammad Mihrob