KKB Bukan Gerakan Separatis Tetapi Terorisme

 
KKB Bukan Gerakan Separatis Tetapi Terorisme
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Nama Papua berasal dari kata Papa-U. Nama Papua ini diberikan oleh kerajaan Tidore. Yang artinya dalam bahasa Tidore adalah pulau tampa pemerintahan. Memang saat awal pada abad 14  Kerajaan Tidore menguasai  Papua tidak ada kerajaan apapun disana.  Barulah abad ke 16  Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore memiliki wilayah dari Sulawesi dan Papua. Pembagiannya, wilayah sebelah Barat; pesisir Timur Sulawesi, termasuk Sule dan Kepulauan Banggai, Seram Barat dan Kepulauan Ambon adalah wilayah Kesultanan Ternate. Sedangkan Kerajaan Tidore menguasai bagian Timur, dari Kepulauan Raja Ampat hingga Papua. Jadi paham ya. Dari awal memang tidak ada kerajaan di Papua.

Baca Juga: PBNU Dukung Tindakan KKB Sebagai Tindakan Teroris

Era Kolonial, Papua dikelola oleh Spanyol  atas dasar kerjasama dengan Kesultanan Tidore. Pada tahun 1606, Belanda merebut Papua dari Kesultanan Tidore. Perang panjang itu berakhir dengan jatuhnya Papua ke Belanda. Tahun 1663 Spanyol keluar dai Papua.   Pada tahun 1770, Belanda mengubah nama Iran Barat menjadi Nieuw Guinea yang merupakan terjemahan ke dalam bahasa Belanda atas Gova Guinea atau Nova Guinea. Sejak itu, dalam peta dunia nama Nieuw Guinea  disebut sebagai wilayah kolonial Belanda. Pada tahun 1774, kekuasaan Belanda atas Papua jatuh ke tangan Inggris.

Namun Kamaludin Syah, Sultan Tidore yang berkuasa atas seluruh Kesultanan Tidore ( dimana pulau Irian bagian Barat masuk dalam wilayah kekuasaannya) menentang pendiriannya, sehingga pada tahun 1814, Inggris meninggalkan Papua. Pada 24 Agustus 1828 Papua dikuasai lagi oleh Belanda. Tapi Tahun 1884 rebut lagi oleh Inggris, dan pada tahun yang sama, Timur Laut Irian Barat dikuasai oleh Jerman. Perebutan wilyah  ini baru berakhir pada 16 Mei 1895 berdasakan kesepakatan damai. Membagi wilayah Irian Barat menjadi kekuasaan Belanda, disebut Nederlands Nieuw Guinea dan Irian Timur atau dikenal sebagai Papua Nugini sebagai wilayah Inggris.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Status KKB Papua Teroris

Proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi republik  juga diakui oleh Kesultanan Tidore. Maka bagi Indonesia, otomatis Irian Barat adalah juga bagian wilayah Indonesia yang harus diserahkan Belanda. Belanda tidak mau menyerahkan. Terpaksa Indonesia menempuh penyelesaian lewat militer. Tahun 1963 Belanda keluar dari Irian Barat. Tahun 1969 PBB ( United Nations Temporary Executive Authority -UNTEA) melakukan referendum: Pilih Irian Barat atau West New Guinea.  Hasilnya? Rakyat memilih Irian Barat artinya  bergabung dalam NKRI.

Apa artinya sejarah tersebut? Pertama, ketika Sultan Tedore menguasai Papua, belum ada kerajaan apapun disana. Artinya Papua dikuasai tidak melalui perang kolonial. Kedua, kekuasaan Belanda, inggris dan Jerman di Papua melalui kolonialisme. Ketiga. Penyerahan iran Barat dari Belanda ke Indonesia sudah melalui jalur PBB. Status final Papua di dalam Indonesia berdasarkan uti possideti iuris NY Agreement 1962. Act of Free Choice 1969, dan resolusi GA PBB 2504 (XXIV) 1969.

Baca Juga: TNI: Pengejaran Anggota KKB Terkendala Medan di Papua

Karenanya, PBB mendukung kedaulatan dan Integritas Wilayah Indonesia dan Isu Kedaulatan bukan suatu pertanyaan bagi PBB. Tidak bisa diubah dengan alasan apapun. Keempat, atas dasar itu tidak ada lagi istilah separatis atau KKB. Yang ada adalah aksi teror oleh sekelompok orang. Yang menolak KKB disebut sebagai teroris jelas terkontaminasi pemikiran kolonial dan mereka adalah proxy asing yang ingin berkuasa di Papua, termasuk pegiat HAM.(*)