Kunjungi Rumah Dubes Palestina, Kiai Said: Hentikan Segera Agresi Militer Israel Terhadap Palestina

 
Kunjungi Rumah Dubes Palestina, Kiai Said: Hentikan Segera Agresi Militer Israel Terhadap Palestina
Sumber Gambar: Instagram @nahdlatululama

Laduni.ID, Jakarta – Pada hari Senin (17/5), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengunjungi rumah dinas Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun di Jl. Garut, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada kesempatan itu, Kiai Said didamping Dubes Palestina membacakan pernyataan sikap mengenai Israel. PBNU meminta penghentian agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

PBNU juga menyayangkan terjadinya perpecahan dari para pejuang Palestina. Hal tersebut ikut menyulitkan proses penyelesaian konflik antara Israel dengan Palestina.

“Fatah setuju solusi dua negara, sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Oslo 1993, tetapi Hamas menolak. Hamas ingin mendirikan Palestina berdasarkan Islam, Fatah berhaluan nasionalis sekuler. Kedua faksi terkunci dalam perang saudara sejak 2006. Hamas menguasai Gaza, Fatah menguasai Tepi Barat,” tegas Kiai Said saat membacakan pernyataan sikap.

Terdapat lima poin yang ditegaskan Kiai Said berkaitan dengan konflik Israel dan Palestina:

Pertama, mengutuk dan mengecam keras agresi Militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina, merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa. Hentikan segera agresi Militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditolerir.

Kedua, mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina pulih seperti sedia kala.

Ketiga, mendesak kepada PBB dan Komunitas Internasional guna segara melakukan langkah cepat untuk menyepakati gencatan senjata. Ini sebagai bagian dari tanggung jawab komunitas internasional dalam menyikapi konflik yang menciderai kemanusiaan.

Keempat, mendorong Pemerintah Indonesia untuk menggalang dukungan dan mengambil upaya penting dalam mewujudkan kedaulatan Palestina, sekaligus mengakhiri konflik kemanusiaan yang terjadi sehingga menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.

Kelima, sejak Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten tahun 1938, Nahdlatul Ulama telah menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Maka untuk itu, kami terus teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi kami Palestina adalah bangsa yang berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kadaulatan Palestina.

Kiai Said juga mengajak seluruh warga negara Indonesia, khususnya umat muslim untuk berbuat semaksimal mungkin demi terhapusnya penjajahan di muka bumi dan demi tegaknya hak-hak asasi kemanusiaan yang menjunjung prinsip kemerdekaan dan kedaulatan.

“Mari ulurkan bantuan dan tali kasih bagi saudara-saudara kita di Palestina melalui NU-Care Lazisnu. Uluran tangan kita, solidaritas dan dukungan kita akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Palestina.” Tutup Kiai Said.