Sekjen PBB, Sambut Baik Gencatan Senjata Israel dan Hamas

 
Sekjen PBB, Sambut Baik Gencatan Senjata Israel dan Hamas
Sumber Gambar: Foto (dok UN/PBB)

Laduni.ID, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres menyambut baik gencatan senjata di Gaza, antara sayap militer Hamas dengan pihak Israel, setelah sebelumnya kedua belah pihak itu saling beradu serangan udara yang menimbulkan korban jiwa dan infrastruktur di kedua kubu. 
Pernyataan itu disampaikan Guterres kepada awak media di markas besar PBB, di New York, Kamis, 20 Mei 2021, malam waktu Jakarta, atau selang beberapa menit sebelum gencatan senjata yang dinegosiasikan akan diberlakukan. 

"Saya menyambut gencatan senjata antara Gaza dan Israel, setelah 11 hari permusuhan mematikan," kata Guterres, menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada semua korban kekerasan, dan orang yang mereka cintai, di seluruh Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, sebagaimana dilansir UN News, Kamis, 20 Mei 2021. 
Pada kesempatan itu, mantan Perdana Menteri Portugal itu, memuji upaya yang telah dilakukan oleh seluruh pihak, terutama Mesir dan Qatar untuk menghentikan pertikaian bersenjata antara Hamas dan Israel. 

"Saya memuji Mesir dan Qatar atas upaya yang dilakukan, dalam koordinasi yang erat dengan PBB, untuk membantu memulihkan ketenangan di Gaza dan Israel," lanjut Guterres, seraya , menyerukan agar semua pihak untuk terlibat aktif mengawal gencatan senjata. Ia melanjutkan, bahwa penting bagi komunitas internasional yang lebih luas untuk bekerja dengan PBB, untuk memperluas upaya gencatan senjata ini secara terintegrasi yang disertai oleh rekonstruksi perdamaian dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan. 

Dia menekankan bahwa para pemimpin di Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab "di luar pemulihan ketenangan, untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik."  Guterres menyebutkan, bahwa Gaza adalah "bagian integral dari Negara Palestina masa depan" dan untuk menciptakan perdamaina, maka diperlukan rekonsiliasi nasional untuk mengakhiri pertikaian domestik yang turut berdampak pada stabilitas kawasan. Seperti diketahui, Hamas telah menguasai daerah kantong itu sejak memenangkan pemilihan pada tahun 2006 dan mengusir rivalnya, faksi Fatah dari Gaza, yang memegang kekuasaan di Tepi Barat.

Guterres menekankan, "komitmen mendalam" PBB untuk bekerja dengan Israel dan Palestina, dan dengan semua mitra internasional dan regional, termasuk melalui 'Kuartet Timur Tengah,' (PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia) untuk kembali ke jalur negosiasi yang bermakna untuk mengakhiri pendudukan. Solusi dua negara berdasarkan garis tahun 1967, resolusi PBB, hukum internasional, dan kesepakatan bersama. 

Menurut laporan berita terbaru, setidaknya 232 warga Palestina, termasuk lebih dari 60 anak telah tewas sejak kekerasan meletus di perbatasan Gaza-selatan Israel pada hari Senin, 10 Mei 2021 silam. Sedikitnya 12 orang tewas di Israel, ketika Hamas dan sayap militer lainnya melepaskan tembakan roket tanpa pandang bulu, terkadang jauh ke dalam wilayah Israel. (Editor: Ali Ramadhan)