Kesaksian Kyai Masykur Tentang Lahirnya Rumusan Pancasila

 
Kesaksian Kyai Masykur Tentang Lahirnya Rumusan Pancasila
Sumber Gambar: Facebook Imha Mehta

Laduni.ID, Jakarta - Sebuah diskusi yg panjang terjadi akhir Mei 1945 antara Soekarno, Mohamad Yamin dengan tiga pemimpin muslim; Kyai Wahid Hasyim, Kyai Masykur, dan Kyai Kahar Muzakkir.

Kyai Masykur menuturkan:

"... Di rumahnya Mohamad Yamin, saya, Wahid Hasyim, Kahar Muzakkir. Bertiga, berempat dengan Yamin. Bung Karno datang. Kita berhenti omong-omong itu".

"Lantas Bung Karno tanya, ‘ada apa ini?’"

"Kita ini ingin dasar Islam, tapi kalau dasar islam, negara ini pecah. Bagaimana kira-kira bisa umat Islam bela tanah air tapi tidak pecah?"

"Bung Karno berkata, ‘coba kita tanya Yamin dulu, bagaimana Yamin dulu, tanah Jawa, tanah Indonesia ini?’"

"Yamin mengatakan, ‘zaman dulu, orang Jawa punya kebiasaan. Apa kebiasaannya? Pergi di pinggir sungai, di pohon besar, semedi, untuk minta sama Tuhan. Minta keselamatan, minta apa begitu.’"

"Lantas Bung Karno katakan, ‘Nah, ini mencari Tuhan namanya. Jadi orang Indonesia dulu sudah mencari Tuhan, cuma tidak tahu di mana tuhan dan siapa Tuhan itu.’ itu mencari Tuhan, kata Bung Karno. Kalau begitu itu, zaman Jawa itu zaman ketuhanan. Ketuhanan! Bagaimana Islam? Ketuhanan! Kalau bangsa Indonesia bangsa ketuhanan. Mufakat? Bangsa Ketuhanan. Tulis! Tulis! Ketuhanan. Lalu bagaimana selanjutnya bangsa Indonesia?"

"Bangsa Indonesia itu satu sama lain begitu rupa, kalau datang dikasih wedang, kalau waktu makan diajak makan. Pokoknya begitu toleransinya, begitu rupa."

"Kalau begitu, kata Bung Karno, bangsa Indonesia itu dulu bangsa yang perikemanusiaan. Satu sama lain suka menolong, kerja sama, perikemanusiaan"

"Lantas kita, sama Wahid Hasyim, kita; Kemanusiaan boleh, tapi mesti yang adil. Jangan sendiri boleh, tak diapa-apakan, kalau orang lain yang salah, dihantam. Tidak adil itu. Kalau Siti Fatimah mencuri, saya potong tangannya: Siti Fatimah putri Rasulullah. Jadi harus adil. Biar anaknya, kalau salah, ya salah. Dihukum! Bagaimana? Ini islam. Ya, benar, benar ini memang"

"Lantas ada lagi. Bung Karno katakan: Siapa dulu?"

"Kahar Muzakkir lontarkan: Ada orang budayanya tidak mau dipersentuh tangannya oleh bawahan. Umpamanya, kalau ada pengemis, kasih uang dilemparkan saja. Kalau dalam Islam tidak bisa. Dalam Islam harus diserahkan dengan cara baik. Jadi perikemanusiaan yang adil dan beradab. Adabnya ini tadi."

"Lantas orang Indonesia dulu, suka memberikan apa-apa sama tetangganya. Kalau rumah ini tak punya cabe, minta sama rumah sini, kalau tidak punya garam, minta sama rumah sini. Ini diusulkan Bung Karno, ini namanya tolong-menolong. Gotong-royong."

"Lantas ada lagi, orang Jawa dulu itu, kalau ada apa-apa, kumpul warga desa itu. Satu sama lain tanya bagaimana baiknya, baiknya begini, begitu, bukan begini bukan begitu. Ini dikatakan Bung Karno, musyawarah. Jadi bangsa kita dulu suka musyawarah. Kalau mau kawinkan anaknya mufakatan, kalau mau menamakan anaknya mufakatan. Bung Karno katakan ini musyawarah perwakilan."

"Lalu orang dulu itu, kalau dimintai apa-apa, minta apa-apa dikasihkan. Sampeyan minta apa, sampai di sini habis, diberikan. Solidaritas sosialnya. Lalu ditanyakan kepada Islam. Islam memang zakat, kita memberikan sama fakir miskin, yang kaya memberikan ke fakir miskin, jadi sampai kesimpulan lima itu."

"Kesimpulan lima tadinya mau ditambah, tapi kita umat Islam mengatakan, rukun Islam itu lima, jadi lima ini saja bisa dikembangkan satu persatu, tetapi jangan ditambah. Ini dijadikan Bung Karno Pancasila."

"Kita umat Islam mengatakan kalau dasar Islam itu isimnya yang diambil, kalau Pancasila musammahnya yang diambil. Sila-sila itu musammahnya, isi Islam, lima ini kita umat Islam, ini sebagai musammahnya, isi Islam, isim Islam, musammahnya, Pancasila. Saya, Wahid Hasyim."

"Lantas Bung Karno katakan, mau saya usulkan Pancasila. Awas kalau ada yg mengacau!" (Kyai Masykur ketawa imitasi Bung Karno), "Awas!".

 

LDNU cabang lasem (By. Parikesit)

Sumber: Andree Feillard, NU Vis-a-Vis Negara, 1999 (https://www.facebook.com/groups/1068514559936172/permalink/3975836102537322)