Jurus Haram Ad Hominem

 
Jurus Haram Ad Hominem
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta – Kita hidup di mana kontroversi seakan menjadi menu rutin. Perbedaan adalah hal wajar karena sejatinya tanpa perbedaan maka hidup tidak akan balance. Pertikaian dan perpecahan terjadi karena tidak mampu menerima perbedaan, semua orang harus sama (sepemikiran dengan dirinya).

Baca Juga: Mengapa Berpikir Positif Bikin Olahraga Lari Lebih Mudah

Ruang maya menjadi arena perdebatan di mana kedua kubu saling beradu argumen. Menjadi tragedi ketika mereka menggunakan jurus Ad hominem - bukannya fokus berpikir bagaimana caranya mematahkan argumen lawan tetapi malah mengambil jalan pintas dengan menyerang karakter lawan.

Ad hominem adalah jurus andalan para pecundang ketika tidak mampu berargumen, menyerang karakter lawan hingga memancing emosi. Ad hominem merupakan sesat pikir yang menghalalkan segala cara dalam perdebatan, si bodoh yang merasa dirinya pintar.

Baca Juga: Memahami Pengaruh Teknologi terhadap Perubahan Cara Berpikir Anak

Contoh ad hominem yang sering kita temui di ruang maya seperti kalimat: "Dasar kadrun/cebong." Ini adalah kalimat kebencian yang biasa digunakan di ruang maya. Pembenci ketika dalam perdebatan tidak peduli kebenaran, tujuan utama mereka melampiaskan kebenciannya. Maka tidak heran jika ruang maya dijadikan medan perang bagi para pembenci.

Jika Anda berhadapan dengan ad hominem lebih baik tinggalkan, biarkan lawan merasa dirinya menang. Sejatinya tujuan utama perdebatan bukan mencari kemenangan, tetapi wadah pembelajaran untuk menemukan kebenaran dan pengendalian emosi. Bijaklah menggunakan medsos. Jadilah manfaat dan jangan mau dimanfaatkan.

Baca Juga: Ayo Berpikir

"Orang bodoh dikenal dari banyaknya berbicara, dan orang bijak disegani karena diamnya."

-Pythagoras

"Jangan pernah melewatkan kesempatan bagus untuk diam."

- Will Rogers

"Tidak perlu sembarang mencabut pedang hanya untuk mempertontonkan seberapa pandai Anda bermain pedang. Seorang ksatria hanya akan mencabut pedangnya disaat yang tepat dan diperlukan".

---------------
Sumber: Sekoci Hoaxes. Filter Ekosistem Informasi