Agama yang Paling Baik: Wawancara Leonardo Boff dan Dalai Lama

 
Agama yang Paling Baik: Wawancara Leonardo Boff dan Dalai Lama
Sumber Gambar: Taipe Times (Heinrich Harrer & Dalai Lama Tenzin Gyatso)

Laduni.ID, Jakarta – Pengertian agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkunganya.

Kata "Agama" berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu dari kata "A" yang artinya "Tidak" dan "Gama" yang artinya "Kacau".

Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa "Agama" berasal dari akar kata "Gam" yang berawalan dan akhiran "A" sehingga menjadi kata "Agama". Terkadang disebut juga "Igama atau Ugama" yang artinya "Jalan".

Dalam falsafah Jawa disebutkan "Agama Ageming Aji". Ageman berarti busana atau pakaian (jiwa-raga) nya sedangkan Aji berarti mulia. Maknanya orang beragama hendaknya selalu memakai aturan atau etika kemulyaan (pakaian takwa) dalam setiap ucapan, sikap dan prilakunya.

Seorang ahli "The Theology of Freedom" dari Brazil bernama Leonardo Boff. Suatu hari melakukan wawancara/bertanya dengan pemimpin umat Budha dari Tibet yaitu Dalai Lama.

LeonardoBoff: Yang Mulia, menurut anda agama apa yang paling baik?

DalaiLama: Sambil tersenyum menjawab "agama paling baik yaitu agama yang membuat anda menjadi lebih baik."

LeonardoBoff menduga Dalai Lama akan menjawab "agama budha dari tibet." Sambil tersipu malu kemudian dia bertanya lagi, “agama apakah yang bisa membuat orang lebih baik?”

DalaiLama: “Agama apapun yang bisa membuat anda menjadi welas asih, berfikiran sehat, lebih obyektif, lebih adil, lebih menyayangi, lebih manusiawi, lebih punya tanggung jawab dan lebih beretika. Orang beragama yang punya kualitas seperti itulah yang menjadikan agama dan kepercayaanya terbaik.”

LeonardoBoff terdiam sejenak dan terkagum-kagum atas jawaban Dalai Lama yang bijaksana dan tidak terbantahkan. Kemudian dia bertanya, “apakah yang harus dilakukan orang beragama agar bisa seperti itu?”

DalaiLama: “Tidak penting bagiku apa agamamu, tidak peduli anda beragama atau tidak, yang betul-betul penting bagi saya adalah prilaku anda di depan orang sekitar anda. Di depan keluarga, lingkungan, lebih-lebih buat negara dan dunia.”

Kemudian Dalai Lama menutup dengan kalimat nasehat yang luar biasa:
Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu...
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu...
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu...
Jagalah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu...
Jagalah karaktermu, karena akan menentukan nasibmu...
Jadi nasibmu berawal dari perkataanmu...

Sumber: https://www.facebook.com/groups/263617174966261/permalink/493961045265205