Ustadz H.M. Nur Hayid: Menyampaikan Kritik Menurut Islam

 
Ustadz H.M. Nur Hayid: Menyampaikan Kritik Menurut Islam
Sumber Gambar: Tangkapan layar YouTub Salaam Indonesia/Laduni.ID

Laduni.ID Jakarta – Demokrasi adalah salah satu sistem pemerintahan yang ada di dunia saat ini. Dimana sistem tersebut salah satunya ialah menyampaikan pendapat atau kritik dengan cara Demonstrasi.

Baca Juga: Diskusi Islam Nusantara 2: Kritik Atas Kajian Gerakan Islam Trans-nasional

Lalu apakah hal tersebut sesuai dengan ajaran islam dalam menyampaikan nasehat, kritik dan pendapat di muka umum?

Islam tidak mengajarkan demonstrasi.

Dijaman Rasulluah Saw ada seorang sahabat yang bernama Zul Khuwaisarah, ketika Rasulluah Saw bagi harta rampasan perang. ia (Zul Khuwaisarah) melakukan protes kepada Rasulluah.

Zul Khuwaisarah: bersikap adilah engkau ya Rasulluah.

Rasulluah bersabda: “Dari keturunan orang-orang seperti inilah yang akan muncul kelompok di akhir zaman. Agama tidak akan lebih dari kerongkongannya, mereka pandai membaca Al-Qur’an, pandai berdalil, shalatnya bagus, ibadahnya istiqomah, tetapi imanya tidak sampai mencapai kehati.

Baca Juga: Dikritik, BEM FISIP UNSYIAH Akan Berikan Penghargaan

Dari pesan diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa menyampaikan kritik harus dengan cara-cara yang benar.

Rasulluah SAW bersabda : “Kalau engkau melihat kemungkaran, maka ubahlah kemungkaran itu dengan cara yang sudah ditentukan”

Bagaimana caranya ?

Man ra’a minkum munkaram Fal yughayruhu biyadihi Fa’ilam yastathi fabilisanihi, Fa’ilam yastathi fa biqalbihi fa wa adha’aful iiman

Artinya: kalua engkau tidak mampu mengubah kemungkaran dengan kekuasaan yang kamu miliki,karena kamu belum menjadi siapa-siapa. Maka ubahlah dengan lisanmu (nasehat), dan kalaupun nasehat tidak juga kamu bisa berikan.

Baca Juga: Relawan A-Z Kritik Pendemo

berikan cara mengubah kemungkaran itu dengan hatimu. Jangan kau dukung kemungkaran itu dan doakan semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada mereka.
---------
Sumber:

Editor: Nasirudin Latif