Sikap Bijaksana Seorang Muslim Terhadap Sahabat Nabi

 
Sikap Bijaksana Seorang Muslim Terhadap Sahabat Nabi
Sumber Gambar: Ilustrator: mgrol120

Laduni.ID, Jakarta – Setelah kita mengetahui cerita yang terjadi antara para sahabat Rasulullah SAW, maka kita bisa petik sebuah pelajaran bahwa, “Sahabat Nabi tidak akan melangkah ataupun bertindak kecuali sesuai dengan keinginan serta syariat Rasulullah SAW.”

Inilah pemahaman kita selaku Ahlu Sunnah wal Jamaah. Seberapa muliakah sahabat Rasulullah? Allah SWT sendiri yang menyanjung mereka dalam firmanNya:

لَٰكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون

Artinya: “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taubah: 88)

Tak cukup itu, Rasulullah SAW pun seakan memberi petunjuk kepada kita untuk mengerti seberapa mulianya kadar para sahabatnya dalam haditsnya:

لا تسبوا أصحابي فلو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه

“Janganlah kalian hina sahabatku, walaupun kalian menginfakkan harta sebanyak gunung Uhud. Kalian tak akan bisa menandingi infak 1 mud dari mereka (sahabatku) bahkan separuhnya.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN