Lampiaskan Emosi Negatif dengan 3 Hal ini

 
Lampiaskan Emosi Negatif dengan 3 Hal ini
Sumber Gambar: Ilustrasi/Unsplash

Laduni.ID, Jakarta – Emosi adalah bagian terpenting dalam hidup manusia, dengan emosi manusia dapat merasakan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya. Dalam aspek kepribadian, emosi berfungsi sebagai penanda perubahan fase dalam dirinya.

Menurut Don Hockenbury dan Sandra E. Hockenbury dalam bukunya “Discovering Psychology”, emosi adalah kondisi psikologis yang mencakup tiga komponen berbeda, pengalaman subyektif, respon fisiologis, dan respon perilaku/ekspresi (Cherry, 2019).

Robert C. Solomon, menuliskan dalam sebuah artikel bahwa emosi adalah pengalaman kompleks kesadaran, sensasi jasmani, dan perilaku yang termanifestasikan dari kejadian, keadaan, dan peristiwa yang dialami.

Dalam bukunya, Daniel Goleman menyebut emosi adalah sebuah dorongan untuk bertindak. Sedangkan dalam kamus psikologi, emosi adalah reaksi secara psikologis yang dicirikan dengan perasaan yang kuat, mempersiapkan individu untuk bertindak.

Secara luas, emosi adalah respon psikologis individu dalam menerima stimulus dan memiliki dorongan untuk mengekspresikan perasaan yang muncul menjadi sebuah tindakan. Emosi sendiri terbagi menjadi dua, emosi positif dan emosi negatif.

Emosi positif adalah respon yang timbul akibat adanya stimulus yang positif, seperti senang, bahagia, cinta, bersyukur, kagum, dll. Sedangkan emosi negatif merupakan respon yang timbul karena adanya stimulus yang kurang menyenangkan, seperti marah, sedih, kecewa, putus asa, benci, dll.

Manusia mustahil hidup hanya dengan satu emosi tertentu, seperti emosi positif atau emosi negatif saja. Kedua emosi ini perlu dikelola dengan baik, sebab jika berlebihan hal tersebut akan berdampak pada perilaku yang abnormal, khususnya adalah emosi negatif. Misalnya, kecewa berlebihan akan menyebabkan motivasi dan semangat hidup menurun.

Dilansir dari unggahan Instagram Pikology, terdapat beberapa cara untuk melampiaskan emosi negatif.

1. Menulis

Ternyata menulis jurnal harian baik untuk emosi seseorang, sebab dengan menulis kejadian yang dialama hari itu seseorang secara tidak langsung melakukan validasi emosinya, sehngga hal tersebut baik untuk dilakukan. Tidak hanya menulis peristiwa yang dialami tapi juga menulis perasaan yang timbul ketika peristiwa itu terjadi.

2. Self-talk

Tidak semua orang memang menyukai menulis, oleh karena itu self-talk mungkin bisa menjadi pilihan terbaik bagi yang tidak suka menulis. Mula-mulanya tanyakan pada diri sendiri, mengapa kamu bisa sesedih ini? Mengapa kamu bisa sekecewa ini? Mengapa kamu bisa semarah ini? Selanjutnya tanyakan juga apa yang membuatnya sedih, kecewa dan marah. Dengan begitu seseorang dapat mengetahui penyebab perasaan itu muncul.

3. Teriak/Nangis

Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, meluapkan emosi itu perlu, mengekspresikan emosi itu wajib, tapi dengan cara yang tidak menyakiti orang lain maupun diri sendiri. Bisa dengan berteriak, menangis, dan mungkin melampiaskannya dalam olahraga.

Selanjutnya ialah berpikir dengan kepala dingin, dengan apa yang sebenarnya terjadi, bukan asumsi. Asumsi hanya akan membuat pikiran lebih keruh, terlebih jika asumsu tersebut salah. Oleh karenanya, Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah, dan jangan membuat janji ketika sedang senang.”


Editor: Daniel Simatupang