Karomah KH Mahrus Aly: Kiai Anti Air

 
Karomah KH Mahrus Aly: Kiai Anti Air
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – KH Mahrus Aly, ulama kelahiran Cirebon 1906 ini memiliki banyak kisah hidup yang tak akan pernah selesai untuk diceritakan. Dari nasabnya, sosok yang alim alamah dan gigih dalam berjuang ini merupakan mertua dari KH Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo.

Beliau merupakan penerus generasi kedua Pondok Pesantren Lirboyo, bersama KH Marzuqi Dahlan, Mbah Mahrus Aly meneruskan tampuk kepemimpinan Lirboyo. Di bawah kepemimpinan beliau berdua, Pondok Pesantren Lirboyo mengalami kemajuan pesat, dan banyak santri dari Jawa maupun luar Jawa berbondong-bondong menuntut ilmu di Lirboyo.

Santri-santri inilah yang di kemudian hari menjadi sumber dari cerita-cerita dan kisah hidup Mbah Mahrus Aly. Seperti kisah karomah Mbah Mahrus Aly yang diriwayatkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, KH Anwar Iskandar.

Mbah Mahrus Aly pernah menunda hujan (atas seizin Allah) saat peresmian Institut Agama Islam Tribakti, yang saat itu dihadiri oleh Menteri Agama. Mbah Mahrus pun mengajak para santri dan hadirin untuk berdoa kepada Allah supaya hujannya dihentikan. Selesai berdoa, lima menit kemudian langit Kediri menjadi cerah. Begitu selesai acara, sebelum para santri dan hadirin pergi, hujan deras kembali mengguyur Kediri.

Kisah lain diriwayatkan oleh Syekh KH Achmad Chalwani, Mursyid Kamil Mukamil TQN An-Nawawi, Berjan, Purworejo. Suatu ketika, KH Mahrus Aly bersama supirnya hendak pergi ke suatu tempat, dibelakang mobil KH Mahrus Aly pun juga terdapat rombongan yang lain, salah satunya ialah Bupati Gresik. Namun karena sang supir mengantuk kejadian tak diinginkan pun terjadi. KH Mahrus Aly, supir beserta mobilnya tercebur di sungai Bengawan Solo, Sembayat Kediri dan tenggelam.

Melihat kejadian itu, para rombongan terlihat bingung termasuk bupati Gresik saat itu, mereka memikirkan nasib dan keadaan Mbah Mahrus Aly. Akhirnya, didatangkanlah mobil derek dari Surabaya yang perjalanannya membutuhkan waktu berjam-jam.

Setelah mobil derek sampai, ditariklah mobil yang tenggelam itu. Setelah naik di tepi sungai, pintu mobil pun dibuka, betapa kagetnya semua orang yang di sana melihat Mbah Mahrus Aly sedang merokok. Tidak ada sedikit pun air yang masuk, Mbah Mahrus dan supir terlihat segar bugar. Kejadian ini pun juga sempat dimuat di Jawa Pos dengan judul “Ada Kiai Anti Air”.

Inilah beberapa karomah dari KH Mahrus Aly, sosok alim alamah yang menjadi teladan bagi para santri dan muhibbin beliau.

Keterangan foto: Dua anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar NU Situbondo 1984, KH. Mahrus Ali dan KH. Masjkur. Keduanya nampak asik menikmati kopi dan rokok kretek disela muktamar.


Editor: Daniel Simatupang