Nabi Khidir Menjadi Budak Demi Membantu Orang Lain

 
Nabi Khidir Menjadi Budak Demi Membantu Orang Lain
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakara - Seseorang datang menemui Nabi Khidir untuk meminta sesuatu, “Aku telah memohon kepada Allah agar engkau berkenan memberiku sesuatu”. Mendengar permintaan itu, entah karena apa, Nabi Khidir jatuh pingsan.

Setelah beberapa saat, ia terbangun dan sadar. Nabi Khidir menyadari keadaan dirinya karena tidak memiliki sesuatu sehingga ia tidak bisa memberi pada orang itu sesuatu barang pun. Namun ia juga sadar bahwa ia masih memiliki tubuh yang dipekerjakan.

Nabi Khidir pun menawarkan kepada orang tersebut untuk menjadikan menjual dirinya sebagai seorang budak. Kata Khidir, uang hasil penjualan itu akan ia sedekahkan kepada dia. Singkat cerita, Khidir pun dibawa ke pasar dan dijual. Di pasar, Khidir dibeli oleh seseorang bernama Sahim bin Arqam.

Khidir dibawa pulang oleh Sahim dan diberi pekerjaan untuk menggarap ladang. Setelah menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan Khidir, Sahim pun pergi untuk beraktifitas kembali.

Sepulang dari beraktifitas di luar rumah, Sahim pulang ke rumah menemui sang istri. “Apakah budak yang bekerja di ladang sudah kamu beri makan?,” tanya Sahim kepada istrinya.

“Budak yang mana?,” jawab sang istri yang ternyata tidak mengetahui ihwal Khidir, budak milik suaminya itu.

Sahim langsung mengambil makanan dan pergi menuju ladang menemui Khidir yang sedang bekerja. Sampai di sana, betapa kaget Sahim. Ia melihat  pemandangan yang luar biasa. Pekerjaan yang diberikan kepada Khidir telah selesai dan Khidir sedang melakukan shalat.

Sahim benar-benar takjub kepada Khidir. Merasa tak percaya pekerjaan menggarap ladang itu selesai dalam waktu singkat, Sahim mulai penasaran tentang sosok yang kini menjadi budaknya itu.

“Siapa kamu sebenarnya? Tolong kasih tahu saya,” tanya Sahim.

Khidir mengatakan bahwa dirinya adalah hamba Allah dan budak Sahim. Sahim masih belum percaya dengan jawaban itu. “Demi Allah, tolong beri tahu saya siapa kamu sebenarnya?,” tanya Sahim mendesak.

“Aku adalah Khidir,” jawab Khidir berterus terang tentang jatidirinya.

Mendengar jawaban itu, Sahim langsung pingsan. Setelah beberapa saat, ia tersadar dan langsung meminta ampun kepada Allah karena telah menjadikan Khidir sebagai budak. Khidir juga sama, langsung menghadap Allah dengan melakukan sujud karena atas kekuasaan-Nya ia bisa menjadi budak dan juga kini menjadi orang merdeka.