Kisah Pedagang Memuliakan Ahlul Bait

 
Kisah Pedagang Memuliakan Ahlul Bait
Sumber Gambar: Foto Ilustrasi (Istimewa)

Laduni.ID, Jakarta - Pada suatu hari, seseorang yang berdagang dengan modal kecil di Bagdad pergi ke masjid untuk menunaikan shalat Subuh berjamaah.

Setelah shalat, seseorang yang terhormat dari keturunan mulia Rasulullah SAW datang kepadanya dan berkata, “Saya memiliki anak perempuan, dan saya ingin menikahkannya. Bisakah Anda membantu saya dalam mempersiapkan kebutuhannya?” Pedagang itu pun memberinya lima ratus dirham yang merupakan modal yang dimilikinya.

Malam itu, pedagang tersebut melihat Rasulullah SAW dalam mimpinya. Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Wahai umatku, hadiah yang kamu kirimkan telah sampai kepadaku. Pergilah ke kota Balkh, di sana ada Abdullah bin Tahir, dan katakanlah kepadanya, “Muhammad ‘Alaihissalām menyampaikan salam kepadamu. Lalu, beliau berkata, ‘Aku mengirim seseorang yang kucintai kepadamu. Berilah ia lima ratus keping emas.’”

Pagi harinya, pedagang muslim itu memberi tahu istrinya tentang mimpinya dan mulai bersiap untuk pergi ke Balkh. Ketika istrinya berkata, “Siapa yang akan memenuhi kebutuhan kami sampai Anda datang?”, dia pergi ke tukang roti yang merupakan tetangganya. Tanpa menceritakan mimpinya dan tanpa mengatakan ke mana ia akan pergi, dia berkata, “Aku akan pergi ke suatu tempat. Bisakah Anda memenuhi kebutuhan rumah kami sampai aku kembali? Aku akan membayarnya ketika aku kembali.” Tukang roti itu berkata,

“Orang yang menyuruh Anda pergi ke Balkh juga menyuruhku untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda sampai Anda datang.”

Pedagang itu pun merasa senang, lalu pergi. Ketika dia mendekati Balkh, Abdullah bin Tahir menyambutnya dan berkata, “Selamat datang wahai tamu yang dikirim oleh Rasulullah SAW. Orang yang mengirimmu kepadaku memerintahkanku untuk memberimu kebaikan dan jamuan.” Lalu, Abdullah bin Tahir membawanya ke rumah. Dia menjamunya selama tiga hari. Kemudian, Abdullah bin Tahir memberikan lima ratus keping emas kepadanya dan mengantarkannya kembali ke rumahnya bersama anak buahnya.


Editor: Nasirudin Latif