Begini Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Perekonomian Indonesia

 
Begini Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Perekonomian Indonesia
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pexels

Laduni.ID, Jakarta – Harga minyak di pasar global semakin melonjak akibat krisis pasokan energi. Alhasil sebagai negara importir minyak, ekonomi Indonesia bisa terkena dampak.

Harga minyak menguat lebih dari US$ 1 per barel pada awal pekan ini, setelah eksportir utama Arab Saudi menaikkan harga minyak mentahnya yang dijual ke kawasan Asia dan Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, pembicaraan tidak langsung antara AS-Iran tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir menemui jalan buntu.

Senin (6/12) pukul 14.50 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2022 naik US$ 1,61 atau 2,3% menjadi US$ 71,49 per barel.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai tren harga minyak yang terus meningkat tentunya akan memiliki dampak terhadap anggaran negara yang mengingat, dan masih besarnya eksposur baik dari sisi pendapatan Pajak Penghasilan (PPh) dan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP), serta Belanja (Subsidi ataupun Kompensasi).

Dari sisi anggaran negara, Josua mengatakan akan mendapatkan dampak positif yakni potensi meningkatnya surplus anggaran seiring dengan naiknya pendapatan yang berasal dari sektor migas. Mengacu pada Nota Keuangan tahun 2021, setiap kenaikan sebesar US$ 1 per barel berpotensi meningkatkan surplus anggaran sebesar Rp 0,6 triliun hingga Rp 0,8 triliun.

Demikian, Josua menilai kenaikan harga minyak berpotensi menggerus kinerja surplus perdagangan Indonesia.  Karenanya saat ini Indonesia merupakan net consumer migas. 

Selain itu, harga bahan bakar minyak (BBM) yang dikontrol ketat oleh pemerintah apabila terus merangkak naik berpotensi menekan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero), yang merupakan BUMN atau quasi government

Kemudian, peningkatan harga minyak mentah dunia berpotensi meningkatkan inflasi cukup tinggi, ketika pemerintah pada akhirnya harus mentransmisikan kenaikan harga internasional ini dengan menaikkan harga BBM domestik.  

Oleh: Juniar Absa, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia


Editor: Daniel Simatupang