Bank Indonesia Sebagai Instrumen Kebangkitan Ekonomi Nasional

 
Bank Indonesia Sebagai Instrumen Kebangkitan Ekonomi Nasional
Sumber Gambar: BI/Upperline.id

Laduni.ID, Jakarta – Pandemi Covid-19 memberikan banyak dampak kepada masyarakat kelas atas sampai masyarakat kelas bawah. Adapun dampak yang paling menonjol adalah dari segi kesehatan dan dari segi ekonomi, mengingat adanya peraturan pembatasan wilayah PPKM yang telah dikeluarkan oleh pemerintah selama beberapa kali tentunya berimbas kepada perekonomian di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor keuangan, dalam artian bank juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Karena dimasa pandemi Covid-19 ini banyak sekali terjadi kredit macet dan masalah lainnya yang menyebabkan kerugian bagi pihak bank karena nasabah tidak mampu membayar, faktor inilah yang menyebabkan perekonomian mengalami penurunan.

Oleh sebab itu, Bank Indonesia berperan penting dalam membangkitkan perekonomian di Indonesia, menurut Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia bahwa Bank Indonesia (BI) optimis melakukan pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021, (pemulihan itu) dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui 1 prasyarat dan 5 strategi. Satu prasyarat tersebut ialah vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan COVID-19, dan 5 strategi respons kebijakan sebagai berikut:

1. Pembukaan sektor produktif dan aman,

2. Percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran),

3. Peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran,

4. Stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial, dan

5. Digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM”

Prasyarat dan strategi inilah yang sedang diterapkan saat ini. Seperti yang kita ketahui, untuk program vaksin menurut Pemerintah melalui laman vaksin.kemkes.go.id mencatat hingga Jumat (29/10/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat 117.689.114 masyarakat Indonesia atau sebesar 56,51% sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Sementara itu, total sudah ada 72.061.077 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua. Jika dibuat dalam persentase, angka ini mencapai 36,40% dari target vaksinasi nasional. Menurut data tersebut program vaksin sudah cukup banyak yang mendapatkan vaksin, dalam hal ini dari aspek kesehatan sudah mulai membaik.

Dari segi strategi poin 5 Bank Indonesia sudah mulai mengembangkan QRIS, tidak hanya untuk usaha tingkat atas saja, akan tetapi UMKM sudah bisa menggunakan QRIS untuk memudahkan pembeli dalam transaksi serta mengurangi penularan Covid-19.

Di masa pandemi Covid-19 ini banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan dalam hal modal dan sebagainya karena daya beli masyarakatpun menurun, oleh karena itu pemerintah bersinergi dengan Bank Indonesia dalam hal BLT yang diberikan kepada UMKM. Hal ini dilakukan untuk menstimulus UMKM yang berada ditingkat Nasional dapat berkembang dan maju, supaya perekonomian tingkat nasional ini dapat meningkat.

Berdasarkan pemaparan diatas seberapa berperan pentingnya Bank Indonesia sebagai Instrumen Kebangkitan Nasional, akan tetapi ada juga hal yang harus di perhatikan oleh Bank Indonesia yaitu apakah strategi yang diterapkan sudah berjalan baik atau belum? Bagaimana cara mengedukasi pelaku UMKM yang berada di pedalaman dalam hal digitalisasinya?

Seperti yang kita ketahui, di Indonesia masih banyak daerah-daerah pelosok/pedalaman yang mengalami ketinggalan era digitalisasi, karena sulit untuk dijangkau serta sinyal didaerah pelosok/pedalaman itu masih sulit untuk didapatkan. Oleh sebab itu pemerintah dan Bank Indonesia harus bersinergi dalam mengatasi hal ini, supaya peningkatan ekonomi nasional dengan strategi yang di terapkan di daerah perkotaan juga bisa diterapkan di daerah pedalaman/pelosok, lebih merata, dan lebih cepat lagi dalam meningkatkan perekonomian nasional ini.

Oleh: Fiky Nadiyah, Mahasiswi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia


Editor: Daniel Simatupang