Cara Menghindar dan Bertaubat dari Perbuatan Ghibah

 
Cara Menghindar dan Bertaubat dari Perbuatan Ghibah
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pexels

Laduni.ID, Jakarta – Ghibah atau menggunjing adalah salah satu perbuatan tercela yang menimbulkan dosa besar. Allah mengibaratkan orang yang menggunjing seperti memakan bangkai daging saudara sendiri, dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَیُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن یَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِیهِ مَیۡتࣰا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابࣱ رَّحِیمࣱ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

Perilaku menyebarkan aib orang lain sangat berpotensi membawa lemudharatan yang lebih besar, seperti pertikaian, perpecahan, dan permusuhan. Ghibah timbul karena adanya iri, dengki, hasud, dan perasaan lebih unggul dari manusia lainnya. Oleh karena itu, Imam Ghazali memerintahkan untuk menjaga hati serta pikiran kita dari semua hal yang bersifat negatif.

Dilansir dari NU Online (27/3/2019), Imam Ghazali memberikan tips untuk mengenali pikiran negatif agar terhindar dari perbuatan ghibah.

إذا وقع في قلبك ظن السوء ، فهو من وسوسة الشيطان يلقيه إليك ، فينبغي أن تكذبه فإنه أفسق الفساق ، وقد قال الله تعالى : (إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبحوا على ما فعلتم نادمين) [ الحجرات : 7 ] فلا يجوز تصديق إبليس ، فإن كان هناك قرينة تدل على فساد ، واحتمل خلافه ، لم تجز إساءة الظن ، ومن علامة إساءة الظن أن يتغير قلبك معه عما كان عليه

“Jika hatimu tiba-tiba (terbesit) pikiran negatif, maka hal itu dari bisikan setan yang dibisikkan kepadamu. Maka seyogianya kamu mendustakan (bisikan setan) itu. Karena sesungguhnya setan adalah makhluk yang paling fasik dan para fasik yang lain. Allah SWT berfirman, ‘Jika datang kepadamu seorang fasik, maka lakukanlah tabayyun terlebih dahulu agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.’ Dan tidak diperbolehkan untuk membenarkan Iblis, karena hal itu adalah salah satu media yang mengarah pada kerusakan, dan seolah mentolerir perbuatan menyimpangnya. Maka dilarang berpikiran negatif. Salah satu tanda bahwa kamu berpikiran negatif kepada seseorang adalah ketika hatimu berubah menilai seseorang karena sesuatu yang telah ia lakukan,” (Abu Ḥamid Al-Ghazali, Iḥya Ulumiddin, juz III, halaman 150).

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkarun Nawawi menjelaskan cara bertaubat dari ghibah adalah dengan meminta maaf kepada orang yang pernah dighibahi. Namin apabila orang tersebut telah wafat atau keberadaannya tidak diketahui, maka cara yang dapat dilakukan adalah memperbanyak meminta ampunan kepada Allah SWT, mendoakan kebaikan kepada orang yang pernah dighibahi, dan memperbanyak amal kebaikan.

Disadur dari Gus Dewa


Editor: Daniel Simatupang