KH. Husein Muhammad: Dualitas Kehidupan, Kenangan Pertemuan dan Perpisahan

 
KH. Husein Muhammad: Dualitas Kehidupan, Kenangan Pertemuan dan Perpisahan
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Hidup selalu saja bersifat dualitas, kanan dan kiri, atas dan bawah, cahaya dan gelap, ceria dan duka, cinta dan benci, siang dan malam, ada yang menerima dan ada yang menolak, ada pertemuan dan perpisahan.

Nah, kemarin aku bertemu dengan orang-orang yang aku cintai. Pertemuan itu indah sekali, penuh derai tawa ria, cengkerama dan canda yang manis, kemesraan yang merekahkan bunga dan tetes air mata bening yang membahagiakan.

Rindu yang panjang telah terlunasi, tubuh-tubuh yang berserakan, yang terpisah-pisah dan yang berjauhan itu telah menyatu kembali bagai dahulu kala, saat masih disatukan dalam sebuah rumah ibu yang bersahaja. Rumah yang kini hanya menjadi kenangan yang indah.

Tetapi itu hanya sehari semalam saja, hari ini mereka pulang ke rumah masing-masing bersama orang-orang yang mereka cinta, dan akan kembali menyusuri jalan menuju harapan-harapan dan impian-impian. Perpisahan itu, lambaian tangan kekasih itu dan pelukan yang terlepas itu selalu menitipkan luka, merenggut relung jiwa dan meneteskan air mata duka.

Kini aku pulang sendiri, dan semuanya kelak akan pulang sendiri-sendiri tanpa kekasih, manakala tiba waktunya. Segalanya selalu bersama ruang dan waktu yang terbatas. Tak ada yang abadi, tak ada yang langgeng, kecuali Dia.

Hidup nyatanya adalah sebuah siklus dualitas yang konsisten. Kanan ada karena ada kiri, atau sebaliknya. Atas ada karena ada bawah, atau sebaliknya. Kebaikan ada karena ada keburukan, atau sebaliknya. Panas ada karena ada dingin, atau sebaliknya. Sehat ada karena ada sakit, atau sebaliknya. Tanpa yang satu, tak ada yang lain.

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ  (الذاريات/ 49)

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz-Dzariyat: 49)

Sabtu, 29 Januari 2022
Oleh: KH. Husein Muhammad


Editor: Daniel Simatupang