Biografi RKH. Muhammad Syamsul Arifin

 
Biografi RKH. Muhammad Syamsul Arifin

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Riwayat Keluarga
1.3       Wafat

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-guru Beliau
2.3       Mengasuh Pesantren

3          Penerus Beliau
3.1       Anak-anak Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4         Organisasi, Karier dan Karya
4.1       Riwayat Organisasi
4.2       Karier Beliau
4.3       Karya Beliau

5          Referensi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1       Lahir
RKH. Muahmmad Syamsul Arifin lahir pada tanggal 6 Juni 1945 di daerah Pakes Panaan Pamekasan, sebuah kampung kecil desa Aengsanah,
Kecamatan Palenggaan, Kabupaten Pamekasan. Beliau merupakan putra dari Kiai Abd. Latif dan seorang istri Nyai Alwiyah Zayyidi Binti Nyai Salma
Binti RKH. Abdul Hamid bin Isbat (Pendidiri Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar).

Kalau melihat dari Secara dari nasabnya (garis keturunanan) RKH. Muhammad Syamsul Arifin masih mempunyai hubungan dengan Pondok Pesantren Banyuanyar. Karena Kyai Latif termasuk salah satu keturunan dari Buyut Congkop Pakes yang masih ada hubungan dengan Pondok pesantren
Banyuanyar. Oleh sebab itu jika dilihat dari sisi nasab keturuna RKH. Muhammad Syamsul Arifin ini, beliau mempunyai nasab yang tinggi dan
luhur.

1.2       Riwayat Keluarga
RKH. Muahmmad Syamsul Arifin dinikahkan dengan Nyai Halimah, putri tertua RKH. Abdul Hamid Baqir dan memiliki beberapa anak.

1.3       Wafat
RKH. Muhammad Syamsul Arifin, Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Darul Ulum Pondok Pesantren Banyuanyar Pamekasan, Madura wafat, Kamis, 1 Juni 2021.

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau

2.1       Mengembara Menuntut Ilmu

Sejak kecil, RKH. Muahmmad Syamsul Arifin) telah mendapat pendidikan agama secara ketat dari kedua orang tuanya dan lingkungan keluarganya. Memasuki usia sekolah, Ra Muhammad mengikuti Pendidikan di Sekolah Rakyat (SR). Tidak lama setalah itu, kedua orang tuanya meninggal dan RKH. Muahmmad Syamsul Arifin kecil kemudian di asuh dan dijadikan anak angkat oleh Pamannya, RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi, pengasuh pondok pesantren Mambau ulum bata-bata. Melalui RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi, Ra Muhammad mendapatkan Pendidikan agama islam di pesantren bata-bata.

Namun, pada tahun 1952/1954, RKH. Muahmmad Syamsul Arifin pernah nyantri di pondok pesantren Nurul Abror, Alas Bulu, Wongsorejo, Banyuwangi. Namun karena penyakit yang dideritanya, RKH. Muahmmad Syamsul Arifin memutuskan pulang ke pakes dan secara berkala mengaji ke bata-bata. Memasuki usia remaja, sekitar tahun 1960. RKH. Muahmmad Syamsul Arifin tinggal dan nyantri di pondok pesantren Banyuanyar atas permintaan RKH. Abdul Hamid Baqir, pengasuh pesantren ini, yang juga merupakan kerabat dekatnya.

Selanjutnya tahun 1963-1964, RKH. Muahmmad Syamsul Arifin mendapat kesempatan nyantri di Karang Suko Malang. Pada tahun 1964 pula, untuk pertama kalinya RKH. Muahmmad Syamsul Arifin menunaikan ibadah haji sekaligus digunakan untuk menimba dan meperdalam ilmu pengetahuan dari para masyayik di kota Mekkah.

Tahun 1968, RKH. Muahmmad Syamsul Arifin Kembali menunaikan ibadah haji sakaligus menimba ilmu di mekkah al-mukarramah. Akhirnya beliau pulang, dan atas anjuran KH. Baqir beliau menuntut ilmu di beberapa pesantren; tahun 1969 mengikuti hataman di Bangkalan, dan sempat mondok di Siwalan Panji tahun 1970. Barulah selepas pulang dari pondok pesantren Siwalan Panji ini beliau dipanggil Kiai Baqir dan dikumpulkan bersama istrinya yang sudah dikawinkan 10 tahun sebelumnya.

2.2       Guru-guru Beliau
Guru-guru beliau sewaktu menuntut ilmu adalah:

  1. Kiai Abd. Latif
  2. RKH. Ahmad Mahfudz Zayyadi
  3. RKH. Abdul Hamid Baqir

2.3       Mengasuh Pesantren
Setelah RKH. Abdul Hamid Baqir wafat pada tahun 1980, kepemimpinan pondok pesantren banyuanyar dilanjutkan oleh RKH. Muhammad Syamsul Arifin sampai sekarang (2021).

RKH. Muhammad Syamsul Arifin di anggap sebagai sosok yang memenuhi kretaria untuk menjadi panggantinya di pondok pesantren. RKH. Muhammad Syamsul Arifin dalam menjalankan amanahnya berusaha mempertahankan sistem pendidikan yang lama, dan berusaha merintis ulang Pendidikan formal yang sudah mulai ada embirionya sejak tahun 1960-an. Konsep pendidikannya di latar belakangin oleh pemahaman kelimuan. artinya tidak ada lagi dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh beliau dalam bukunya Kalam Hikmah, bahwa “ilmu agama dan ilmu umum tidak bisa di pisahkan, karena agama harus hadir dalam setiap kehidupan masyarakat, termasuk dalam Pendidikan.

3          Penerus Beliau

3.1       Anak-anak Beliau
Anak beliau yang menjadi penerus ulama adalah:
KH. Hasbullah Syamsul Arifin

3.2       Murid-murid Beliau
Murid-murid Beliau adalah para santri di pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan

4          Organisasi, Karier dan Karya

4.1      Riwayat Organisasi
Beliau menjabat sebagai Tenaga Ahli Fraksi (TAF) PPP DPR RI

4.2       Karier Beliau
Pengasuh pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan

4.3       Karya Beliau
Selain sibuk mengAjar (morok) santrinya pada setiap hari, RKH. Muhammad Syamsul Arifin juga menulis risalah-risalah atau catata-catatan
yang isi kandungannya pelajaran yang akan diajarkan terhadap santrinya, terutama pelajaran yang berkaitan langsung dengan pendidikan islam bagi
pemula tau awam, seperrti tulisan beliau yang sudah terbentuk buku menjadi buku "Kalam Hikmah".

Buku Kalam Hikmah merupakan buku kumpulan tulisan- tulisan beliau yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan agama, yang didalamnya berisi tentang pendidikan tasawuf karena dalam buku kalam hikmah terdapat beberapa isi yang sangat penting diantaranya, ikhlas, sabar, istiqomah, wara’ dan tawakkal dan lainnya. disamping beliau menulis buku Kalam Himah, juga beliau menulis kumpulan-kumpulan sabda Nabi muhammad SAW yang terbentuk dalam kitab Hadis Arba’un.

5          Referensi

 

https://sahabatfauzie.wordpress.com/2015/08/10/rkh-muhammad-syamsul-arifin/

 

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya