Jangan Coba-coba Sungguh Mengerikan Perjanjian Pesugihan, Ini Akibatnya

 
Jangan Coba-coba Sungguh Mengerikan Perjanjian Pesugihan, Ini Akibatnya
Sumber Gambar: Predra6_Photos / Pixabay (ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta – Pesugihan adalah serangkaian mitos atau ritual yang dipercaya bisa menambah harta kekayaan secara instan dengan jalan pintas bekerja sama dengan jin dan setan.

Saat melakukaan pesugihan, biasanya seseorang tidak lepas dari perjanjian dengan jin yang dipercaya dapat memberi kekayaan lebih dengan instan.

Dalam melakukan perjanjian, tumbal atau mahar tertentu harus dipersembahkan kepada makhluk ghaib sebagai pengganti kekayaan yang diperoleh.

Tumbal yang disediakan untuk pesugihan ditentukan berdasarkan dengan perjanjian antara pelaku dan makhluk ghaib yang telah disepakati. Dan pelaku pesugihan harus dapat memenuhinya.

Namun, semua tumbal itu terdapat risiko yang sangat mengerikan. Tak segan-segan bahkan nyawapun sampai dikorbankan.

Meski mengerikan, orang yang buta dan sudah kehilangan akal akan berbuat apa saja yang dapat membuat dirinya bergelimangan harta. Tak peduli tumbal dalam perjanjian yang harus disediakan yang diminta oleh jin tersebut. Sekalipun nyawa sendiri ataupun keluarga sedarahnya.

Melakukan perbuatan pesugihan dalam islam termasuk perbuatan yang dilarang, karena telah menyekutukan Allah SWT dan bukan meminta kepada-Nya, tetapi minta kepada makhluk ghaib.

Dilansir dari kanal Youtube Ningsih Tinampi yang bertajuk “Perjanjian Akan Terus Berjalan Sampai Anak Cucunya” yang tayang pada tanggal 16 Desember 2021.

Dalam tayangan video tersebut, perempuan asal Semarang yang belum diketahui identitasnya. Dirinya dan keluarga mengaku menjadi korban perjanjian pesugihan neneknya yang sudah lama meninggal.

“Beberapa Minggu terakhir saya dan keluarga saya merasakan penyakit non medis yang aneh di bagian belakang saya seperti ada yang jalan-jalan,” kata pasien Ningsih Tinampi dalam tayangannya di Youtube.

Tak hanya dirinya yang merasakan keanehan tersebut, namun salah satu keluarganya pun ikut mengalaminya bahkan sampai mau nekat bunuh diri dengan cara memotong jari tangan sendiri. Menurutnya, hal itu dilakukan saudaranya dalam keadaan fikiran bingung dan tidak sadar.

Ningsih Tinampi, menjelaskan bahwa yang dialami satu keluarga asal Semarang tersebut akibat terkena dampak perjanjian pesugihan yang telah dilakukan oleh neneknya yang sulit untuk diputus sampai kepada anak cucunya meskipun orang yang melakukan perjanjian sudah meninggal.

Setelah mengobati pasien tersebut Ningsih mewarning keras pada kita semua jangan sekali-kali melakukan tindakan menyekutukan Allah SWT dan tindakan yang dapat mencelakakan orang dengan menggunakan pesugihan.

“Ini penting untuk semuanya, orang yang mencari pesugihan biasanya tidak sadar dengan hal yang kecil-kecil padahal besar, seperti mencari penglaris, sudah pasti bekerjasama dengan setan dan menyekutukan Allah SWT serta menyebarkan setan pada semua orang yang membeli, baik melalui makanan yang dijual ataupun yang lainnya,” pesan Ningsih.

Bekerjasama atau melakukan perjanjian dengan setan itu tidak sama dengan bekerjasama dengan orang, apabila kita telat bisa dibicarakan dengan baik-baik namun ketika perjanjian dengan setan sulit sekali untuk diputus sehingga anak dan keluarga bisa menjadi jaminan dan tumbalnya, imbuh Ningsih.

Maka berhati-hatilah untuk tidak melakukan kerjasama dengan setan, karena sewaktu-waktu setan itu akan meminta pertanggungjawaban pada orang atau keluaraga yang masih ada hubungan darah untuk dijadikan sebagai tumbal.

Hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari uraian di atas adalah bagaimana kita mampu bersabar dalam setiap keadaan, baik masalah financial, sosial dan keluarga. Dan tidak meminta dengan selain Allah SWT, karena hal demikian merupakan perbuatan syirik dan dosa besar.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 36 yang artinya. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS. An-Nisa’ [4]: 36)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 5)

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا (٤٨)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisa ayat 48)

Orang yang telah menyekutukan Allah dengan pesugihan, di akherat kelak ajab yang begitu pedih sudah menanti.  Dari Abdullah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mati dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu maka dia pasti masuk neraka,” dan Aku Abdullah berkata: “Dan barangsiapa yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka pasti masuk Surga.” Hadis Shahih riwayat Al-Bukhari: 1162. Wallahu ‘Alam


Sumber: https://youtu.be/0619qlDXJGE
Editor: Nasirudin Latif