Anakku Lebih Suka Menyendiri

 
Anakku Lebih Suka Menyendiri

Assalamu'alaikum

Perkenalkan saya orang tua dari IM. Anak laki-laki kami sekarang kelas 1 SMP.  Ada yang janggal dengan anak kami. Dia seringnya menyendiri dan ga mau main bareng sama teman-temannya. Dia bahkan sering ketus ketika temannya pada ngajakin main. "Pada mau ngapain?!"  Gitu misalnya. Ketika ditanya kenapa gitu dan kenapa ga mau main? Katanya "Ngapain main ga jelas. Ga ada manfaatnya" . Seperti itu kira-kira. Anak kami juga kritis banget. Kami khawatir anak kami akan bermasalah nantinya. Oh iya, anak kami pernah cerita kalau pas SD dirinya dibully temannya hingga dia malu. Kalau dari ceritanya, menurut kami itu hal biasa dilakukan anak-anak pas SD. Apakah ada akibatnya dengan perilaku yang sekarang? Kami harus gimana ya Pak? Terima kasih Pak.

Wassalamu'alaikum

Bapaknya IM

Jawaban:
Assalamu'alaikum wr wb

Terima kasih sudah berkenan cerita dengan kita di sini, Pak. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Semua orang itu memiliki keunikan sendiri-sendiri dan perbedaan dalam merespon atau menyikapi suatu kejadian. Oleh karena itu kita perlu melihat Ananda dari sudut pandang ini. Mungkin menurut Bapak apa yang dialami Ananda merupakan hal biasa yang dilakukan anak-anak SD. Namun Ananda merasa bahwa peristiwa itu membuatnya malu. Artinya Ananda mempersepsi kejadian itu sebagai suatu peristiwa negatif dalam hidupnya. Karenanya orang tua perlu memahami kondisi psikis Ananda ini sehingga diharapkan nantinya bisa bersikap dengan tepat kepada Ananda.

Baca juga: Penasaran dengan Toxic Productivity

Bapak dan Ibu perlu melakukan pendekatan dari hati ke hati terhadap Ananda dengan berusaha berempati atas apa yang dialami Ananda. Mintalah Ananda untuk menceritakan kembali kejadian tersebut namun kali ini Bapak dan Ibu bisa lebih berempati. Nanti dilihat perbedaan respon Ananda dengan respon sebelumnya. Setelah itu, bisa tanyakan ke Ananda apa yang diinginkan saat ini baik terhadap temannya tersebut atau terhadap diri sendiri.

Selanjutnya bisa diberikan argumen logis kepada Ananda agar Ananda bisa menerima kejadian masa lalu nya dan untuk fokus ke masa sekarang serta memberi gambaran situasi di masa datang yang akan dihadapi Ananda. Tentang pentingnya untuk bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain.

Baca juga: Perubahan Drastis pada Diri Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua

Secara praktis, Ananda bisa sering-sering diajak bertemu dengan banyak orang dan diajari bagaimana harus bersikap dengan baik secara sosial. Dengan prinsip learning by doing, mudah-mudahan perlahan Ananda bisa berubah.

Hal ini tidak bisa dilakukan secara cepat. Butuh proses yang panjang dan kesabaran mendampingi Ananda.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan Pak. Mudah-mudahan Ananda bisa berubah menjadi lebih baik...Terima kasih...

 

 

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariiq
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat,
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi